PANGKALPINANG, JURNALBABEL.COM– Kabar pesawat Lion Air jatuh, Senin, (30/10-2018), selain meninggalkan duka juga menimbulkan trauma psikologis bagi sebagian orang.
Romo Servasius Samuel, seorang psikolog klinis menilai terkait peristiwa jatuhnya pesawat Lion Air ini memang setiap orang perlu dibekali mentalnya dalam menghadapi kasus serupa bahwa sebagai manusia kapan saja bisa meninggal, tapi yang dituntut dari setiap pribadi adalah kesediaan.
“Karena itu ketakutan tidak menjadi alasan untuk kita tidak mau naik pesawat sebab kecelakaan apalagi kematian adalah hal yang tidak bisa kita kendalikan. Pesannya adalah semoga kita mampu hadapi dengan suasana batin tenang dan sikap mental yang berani. Duka ini adalah duka kita semua. Untuk itu, bagi masyarakat semoga peristiwa ini membuka hati kita untuk membangun empati bersama,” kata Presidium HIMPSI Babel ini.
Romo Samuel menilai, keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 sejatinya didampingi karena jika tidak keluarga tersebut akan mengalami trauma bukan hanya soal saya kehilangan anggota keluarga terdekat, tapi juga trauma tentang aktifitas transportasi udara dimana orang harus naik pesawat yang juga mungkin akan mengalami hal seperti ini.
“Tugas kita mendampingi mereka untuk membuka hati guna melihat bahwa peristiwa ini ialah peristiwa yang bisa saja terjadi kapanpun dan dimanapun,” pungkasnya.