Pangkalpinang, Jurnalbabel.com– Dalam menjaga dan melindungi dari masuknya barang terlarang dan berbahaya seperti narkotika, Lapas narkotika kelas II.A Pangkalpinang senantiasa bekerja sama lintas instansi keamanan lainnya.
Sinergi antar aparat penegak hukum ini menjadi bukti kesungguhan Lapas narkotika Pangkalpinang dalam pencegahan dan penanganan penyalahgunaan narkotika di daerah itu.
Komitmen kolaborasi tersebut dilakukan baik dengan jajaran Polda Babel, BNNP, Polres dan BNNK Kota se-Bangka Belitung.
Sebelumnya, komitmen serupa juga dibuktikan jajaran Lapas kelas IIA narkotika Pangkalpinang, dengan cara memusnahkan puluhan temuan telepon genggam milik narapidana.
Puluhan alat komunikasi tersebut disita dari tangan para narapidana pada razia rutin yang dilakukan jajaran Lapas kelas IIA Narkotika Pangkalpinang.
Tak hanya itu, sanksi lainnya juga menanti warga binaan, jika terbukti dan kedapatan menggunakan alat komunikasi.
Demikian diungkapkan Kalapas kelas IIA Narkotika Pangkalpinang,
Sugeng Hardono, Senin (12/4/2021).
“Jadi kami berkolaborasi dengan aparat penegak hukum baik dari Kepolisian, BNN, untuk memberantas segala bentuk penyalahgunaan narkoba. Khususnya di lingkungan lapas narkotika ini sendiri. Selain bersinergi, sebelumnya kami juga telah memusnahkan telepon genggam hasil razia rutin kami dan Divisi Permasyarakatan. Inilah salah satu bentuk komitmen jajaran kami,” kata Sugeng.
Selain bekolaborasi, komitmen lain dibuktikan dengan tindakan korperatif jajaran lapas dalam mendukung upaya pengungkapan dan pengembangan kasus narkotika di dalam lapas.
“Kami pastikan tidak ada yang ditutupi, makanya kami sangat koperatif dan welcome jika ada kawan kawan baik dari kepolisian, BNN yang meminta bantuan kami, jika dalam pengembangannya ada indikasi keterlibatan narapidana disini,” tegasnya.
Tak sampai di situ saja. Sejumlah langkah upaya pencegahan juga dilakukan jajajaran Divisi Permasyarakatan dan Lapas kelas IIA Narkotika.
Salah satunya, kegiatan rehab sosial. Mulai dari bidang perbengkelan, restorasi dan modifikasi, tata boga, pengelasan, Kerajinan tangan, penanaman sayur hidrophonik serta menjahit.
Rehab sosial ini diharapkan, mampu memulihkan rasa kepercayaan diri para narapidana ketika kembali ke masyarakat, menjadikan mereka lebih mandiri dan produktif.
“Kami juga ada program rehab sosial, yang menjadi salah satu cara kami agar mereka pulih dari narkona. skil dan rasa kepercayaan diri mereka bertambah dan bisa mandiri dan produktif saat bebas dari sini,” kata dia mengakhiri. (Fth)