BATAM, JURNALBABEL.COM– SMP Yos Sudarso Kota Batam menyelenggarakan Gelar Karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila selama dua hari mulai tanggal 18 – 19 April 2023.
Kegiatan ini merupakan implementasi Kurikulum Merdeka Belajar khususnya peserta didik kelas 7 (tujuh).
Menariknya, kegiatan ini dibuka secara langsung Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam Tri Wahyu Rubianto, S.T., M.Si. Sosok ini, ternyata adalah alumni SMP Yos Sudarso.
P5 Kokurikuler Berbasis Projek
P5 adalah kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk memperkuat upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila yang dibuat berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan.
“Penerapan P5 untuk semester genap di SMP Yos Sudarso melakukan sistem blok, di mana kegiatan ini dilaksanakan dalam kurun waktu satu bulan. Tema yang diusung dalam P5 kali ini adalah Stop Nomophobia. Nomophobia atau No Mobile Phone Phobia merupakan ketakutan berlebih yang dialami saat berada jauh dari ponselnya,” kata Molina, Waka Kurikulum SMP Yos Sudarso Batam.
Steifan John Risna selaku ketua panitia P5 mengatakan saat ini kondisi yang sering terjadi pada generasi di mana penggunaan HP menimbulkan dampak positif sama besarnya dengan dampak negatif. Bahkan untuk kalangan remaja lebih besar dampak negatifnya, sehingga mengakibatkan kecanduan yang berefek pada psikis, sosial, dan emosional. Dengan kondisi seperti inilah perlu dibuat suatu gerakan kampanye yang menyerukan stop kecanduan atau bahasa kerennya Stop Nomophobia.
Kegiatan ini dirancang dengan beberapa rangkaian. Diawali penjelasan materi kepada peserta didik, penjelasan dari pakar Psikolog oleh Romo Servasius Samuel, M.Psi., pelatihan sinematografi yang berlangsung selama dua hari, syuting film selama 12 hari, pengeditan film, pembuatan poster promosi film, pembuatan poster Stop Nomohobia, dan persiapan pentas seni.
Rangkaian kegiatan yang berlangsung sekitar satu bulan itu menghasilkan 14 film, 28 poster terdiri dari pembuatan poster promosi film, dan poster Stop Nomohobia. Panitia dalam P5 adalah semua karyawan SMP Yos Sudarso terlebih khusus Bapak/Ibu guru yang mengajar di kelas 7.
Kegiatan ini disponsori Bank Indonesia, Yayasan Citra Mas Grup, dan Bapak John Kennedy pemilik Villa Panbil.
Turut menghadiri pihak sponsor Bank Indonesia, Kepala SMA Yos Sudarso Batam, seluruh warga SMP Yos Sudarso, dan orangtua murid sebagai wujud apresiasi dan support terhadap pelaksanaan P5.
Pada kesempatan ini juga Bank Indonesia memberikan sosialisasi tentang bagaimana mencintai rupiah dan cara menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standart).
“Secara garis besar kegiatan ini berjalan dengan baik mulai dari pra produksi sampai produksi, namun ada hal yang menjadi evaluasi yaitu, bagaimana memberdayakan seluruh peserta didik untuk terlibat aktif selama proses berlangsung,” tambah Molina.
Kegiatan P5 mendapat respon positif dari para penonton.
“Saya melihat poster via Story Whatsaap salah satu guru Yos Sudarso, saya datang bersama anak murid apalagi ini tingkat SMP jadi ingin belajar dan melihat bagaimana anak-anak berkarya. Saya salut karena anak-anaknya keren, apalagi masih kelas 7 namun sudah menghasilkan sebuah karya walaupun mungkin ada beberapa pengambilan gambar masih kurang, tapi untuk tingkat SMP menurut saya sudah sangat baik,” ungkap Ibu Brigitta Aisin Uba Arakian, Guru Sinar Timur.
“Saya senang, karena adik-adik kelas 7 ini kreatif dan saya juga merasa kagum mereka bisa saling melengkapi dan adanya kekompakan sehingga acara bisa berjalan dengan lancar,” tutur Joe Erlangga Sugiantoro kelas 9.5.
“Mereka niat banget dalam membuat cerita yang bisa diambil hikmahnya, yaitu terlalu candu dan bisa menciptakan dunia sendiri sampai lupa kalau kita adalah makluk sosial sehingga anak menjadi anti sosial. Melalui P5 ini kita membatasi penggunaan HP” tutur Syrillus Turia Valentino Halawa kelas 9.6.
Kegiatan ini dimeriahkan oleh Babayo band, dan Salonpas band yang dikoordinatori Bapak Andi Parulian Nainggolan, serta Tari Kolosal dengan jumlah 50 peserta dan Tari Sekapur Sirih 5 peserta yang dikoordinatori oleh Ibu Romasi Simamora bersama Bapak Christopher Tjia.
Dengan terselenggaranya P5 ini Steifan John Risna juga berharap kepada rekan kerja SMP Yos Sudarso agar bisa lebih terampil menangani event-event P5 selanjutnya dengan lebih baik lagi karena ini adalah kegiatan yang berkelanjutan.
“Harapan kita dengan adanya gelar karya ini, peserta didik mampu menanamkan nilai-nilai profil pelajar Pancasila yaitu Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, mandiri, bergotong royong, dan berkebhinnekaan global, bernalar kritis, serta kreatif, dan yang paling penting peserta didik mampu berkarya di masyarakat dan memiliki bekal untuk kehidupan masa depan peserta didik,” tutup Steifan.
Di akhir kegiatan, ada pemberian plakat terhadap tim dengan nominasi film terbaik, aktor-aktris, sutradara, dan editor terbaik.
Berikut hasil karya pembuatan film dengan tema Stop Nomophobia oleh kelas VII
Sendiri dan Handphone (kelas 7.4
Addicted Problem (kelas 7.7)
Mana HP-ku? (kelas 7.1)
Nomophobia: Was It a Rêve (kelas7.4)
The Danger of Smartphone (kelas 7.7)
Nomophobia: Candu Generasi Millenial (Kelas 7.1)
Level 203 (kelas 7.6)
Problem (kelas 7.5)
Gadget Menjadi Sahabat, Teman Menjadi Bayangan (kelas 7.3)
Dunia Baru Sean (kelas 7.6)
Candu (7.2)
Nomophobia Bisa Merusak Masa Depan (kelas 7.3)
Disconnected: Virtual Bonds (kelas 7.2)
Is There Someone Else? (kelas 7.5) (YTKNews).