Jakarta, JURNALBABEL – Penolakan Menteri Pariwisata Arief Yahya terhadap usul pariwisata halal di Bali yang dilontarkan calon wakil presiden Sandiaga Uno mendapat respon dari Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi.
Juru Bicara BPN Taufan Rahmadi mengatakan, pariwisata halal akan menambah jumlah kunjungan wisatawan ke Indonesia. Ia mengaku curiga, penolakan menteri pariwisata terhadap wacana pariwisata halal lantaran ia tidak memahami konsep wisata yang diusulkan Sandiaga.
“Masa sih Menteri Pariwisata tidak paham konsep pariwisata halal?” kata Taufan dalam keterangannya, Kamis (28/2/2019).
Taufan menjelaskan, pariwisata halal sejatinya adalah jenis pilihan layanan untuk wisatawan yang memang menginginkan layanan halal. Untuk wisatawan muslim, tentunya layanan halal ini akan dicari dan dibutuhkan. Misalnya, makanan halal, toilet basah, serta fasilitas standar halal lainnya.
Karenanya, Taufan meminta konsep wisata halal tidak dibenturkan dengan agama dan budaya. Menurutnya, konsep wisata halal justru menjadi salah satu opsi bagi segmen wisatawan muslim ketika datang ke Bali untuk mendapatkan fasilitas halal.
“Apabila Gubernur Bali dan Menteri Pariwisata membenturkan budaya dan agama dalam konsep fasilitas halal, maka itu salah kaprah,” terang politikus Gerindra ini.
Lebih lanjut, Taufan menjelaskan bahwa layanan halal tidak menjadi paksaan dan tentunya tidak membunuh wisata konvensional. Ia hanya menjadi layanan tambahan.
“Justru aneh apabila pemerintah tidak peduli dengan hak wisatawan muslim yang datang ke Bali untuk mendapatkan fasilitas halal. Kepedulian pemerintah atas hak wisatawan muslim ini patut dipertanyakan,” tegas Taufan.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata Arief Yahya merasa Bali tidak perlu branding wisata halal lagi karena wisata budaya berbasis filosofi Tri Hita Karana di Bali posisinya sudah sangat kuat.
“Saya rasa positioning Bali sebagai pariwisata budaya berbasis Tri Hita Karana itu sudah sangat kuat. Kalau sudah kuat seperti itu saya rasa tidak perlu lagi (wisata halal-red),” ujar Arief di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Kemenpar Jakarta, Selasa (26/2/2019).
Malah Arief ingin agar branding destinasi wisata budaya Bali itu terus dipertahankan dan dilestarikan sehingga wisatawan, termasuk dari mancanegara terus datang liburan ke Bali.
“Jadi budaya dengan Tri Hita Karana Itu yang harus kita pertahankan. Itulah yang harus kita kembangkan terus menerus,” lanjut Arief.
Wisata budaya di Bali sudah terbukti jadi branding yang paling ampuh buat Bali. Berbagai penghargaan internasional sebagai destinasi wisata terbaik sudah pernah disabet Bali.
“Kalau mau berdebat, itu sudah terbukti menempatkan Bali sebagai destinasi utama kelas dunia, mendapatkan banyak penghargaan,” tegas Arief.
Usulan mengembangkan wisata halal di Bali itu disampaikan Sandiaga Uno saat berkampanye di Bali. Cawapres nomor urut 02 itu menuturkan ceruk pasar wisata halal sangat menggiurkan.
“Prabowo-Sandi fokus untuk memberdayakan UMKM, meningkatkan kewirausahaan dan di Bali sendiri pariwisata kita harapkan pariwisata akan lebih baik dan multiplayer-nya banyak sekali kepada UMKM. Salah satunya juga pariwisata halal, banyak potensinya, dan sekarang banyak diambil oleh Bangkok, Thailand,” kata Sandiaga di Hotel Alkyfa, Jl Pura Demak, Pemecutan Klod, Denpasar, Bali, Minggu (24/2/2019). (Joy)
Editor: Bobby