Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi IX DPR, Ashabul Kahfi, mendesak pihak terkait mengusut tuntas kasus kekerasan, eksploitasi hingga perlakuan tidak manusiawi kepada sejumlah perempuan mantan pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) di berbagai tempat, termasuk di Taman Safari Indonesia.
“Kita tidak bisa membiarkan satu anak bangsa pun diperlakukan seperti itu. Dirantai, disetrum, dipaksa tampil saat hamil, bahkan dijejali kotoran, itu bukan hanya pelanggaran HAM. Itu adalah bentuk penyiksaan sistematis yang harus diusut tuntas sampai ke akar-akarnya,” tegas Ashabul Kahfi kepada wartawan, Rabu (16/4/2025).
“Ini bukan sekadar persoalan personal antarindividu seperti diklaim sepihak oleh manajemen Taman Safari, ini menyangkut struktur industri hiburan yang selama puluhan tahun mungkin luput dari pengawasan negara,” tambah Ashabul.
Ashabul pun meminta Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Sosial segera turun tangan terkait persoalan ini untuk pemulihan menyeluruh. Baik fisik, psikologis, maupun identitas hukum bagi para korban.
“Bukan hanya dalam bentuk investigasi administratif, tetapi juga pemulihan menyeluruh. Baik fisik, psikologis, maupun identitas hukum bagi para korban,” kata Ashabul.
Ketua DPW PAN Sulawesi Selatan ini menambahkan, kejadian kekerasan kepada perempuan mantan pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) menjadi momentum pembenahan total industri hiburan dan pekerja informal di sektor pertunjukan.
“Terutama sirkus yang selama ini jauh dari radar perlindungan ketenagakerjaan,” jelasnya.
Tak hanya itu, Komisi IX DPR RI juga mendorong agar pembentukan Tim Pencari Fakta Independen segera dilakukan, yang terdiri dari unsur pemerintah, DPR, LSM HAM, dan tokoh masyarakat sipil, untuk menginvestigasi secara menyeluruh.
“Jika terbukti ada pelanggaran serius, para pelaku harus diproses pidana. Tak boleh ada kekebalan hukum dalam kasus ini,” ungkapnya.
Ashabul mengingatkan, negara tidak boleh lagi abai terhadap kejadian-kejadian seperti ini. Sebab, tegas Ashabul, setiap warga negara berhak hidup dan bekerja dengan martabat.
“Tidak boleh ada lagi Butet, Fifi, dan Ida yang disiksa dalam senyap hanya demi menghibur penonton. Cukup sudah,” pungkasnya.
Sebelumnya, sejumlah perempuan mantan pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) menguak kisah kelam selama puluhan tahun menjadi pemain sirkus yang beratraksi di berbagai tempat, termasuk di Taman Safari Indonesia.
Cerita memilukan ini diungkap para perempuan tersebut di hadapan Wakil Menteri HAM Mugiyanto, Selasa (15/4/2025), saat mengadukan pengalaman pahit yang mereka alami selama bertahun-tahun, mulai dari kekerasan fisik, eksploitasi, hingga perlakuan tidak manusiawi.
Butet, salah satu pemain sirkus, bercerita bahwa ia sering mendapatkan perlakuan kasar selama berlatih dan menjadi pemain sirkus. Bahkan, ketika sedang mengandung, Butet juga tetap dipaksa tampil dan dipisahkan dari anaknya.
“Kalau main saat show tidak bagus, saya dipukuli. Pernah dirantai pakai rantai gajah di kaki, bahkan untuk buang air saja saya kesulitan,” kata Butet di Kantor Kementerian HAM, Jakarta, Selasa (15/4/2025).