Jakarta, JurnalBabel.com – Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR, Wihadi Wiyanto, menyebut dana sebesar Rp300 triliun yang akan masuk ke Badan Pengelola Dana Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) dari efisiensi anggaran bukanlah bagian dari APBN.
Ia menyebut nominal tersebut tercipta berkat penghematan yang dilakukan Kementerian Keuangan sebelumnya.
“Penghematan pertama Rp300 triliun itu terlepas daripada APBN yang Rp3.600 triliun, karena itu adalah penghematan-penghematan yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan pada saat terdahulu dengan automatic adjustment yang dilakukan sehingga itu terkumpul Rp300 triliun,” jelas Wihadi seperti dilansir dari metrotvnews.com, Selasa (18/2/2025).
“Kemudian dari investasi nomor satu itu Rp308 triliun. Kalau mengenai masalah dividen BUMN Rp300 triliun, Rp100 triliun dikembalikan kepada BUMN dan Rp200 triliun diambil oleh pemerintah. Dan inilah yang dipakai untuk Danantara,” ungkapnya.
Anggota Komisi XI DPR Fraksi Gerindra ini menyebut dana hasil dari efisiensi anggaran tidak akan sera merta masuk ke Danantara. Nantinya ada Rp58 triliun yang akan dikembalikan kepada 17 kementerian atau lembaga (K/L).
“Jadi ini saya kira permasalahannya adalah kalau kita melihat dari skema yang diberikan oleh Pak Prabowo Rp308 triliun, maksudnya adalah Rp58 triliun akan dikembalikan lagi kepada 17 K/L. Ini adalah salah satunya adalah program-program daripada makan bergizi gratis, program-program lain Pak Prabowo salah satunya perbaikan-perbaikan sekolah, dan hilirisasi,” katanya.
“Jadi ini mesti harus skemanya dilihat. Bukan melihat bahwa seakan-akan dana yang diefisiensikan itu akan dimasukkan ke dalam Danantara. Bukan begitu. Tetapi ada satu langkah-langkah yang memang harus dilakukan dengan program-program yang dilakukan oleh Pak Prabowo,” tambahnya.