Jakarta, JurnalBabel.com – Wakil Ketua Komisi III DPR, Mohamad Rano Alfath, menyoroti proyek strategis nasional yang sudah dicanangkan oleh pemerintah di daerah-daerah. Pasalnya, proyek ini bisa berdampak positif maupun negatif bagi masyarakat sekitar di daerah.
Rano mengambil contoh proyek strategis nasional berdampak negatif di daerah pemilihan, yakni Banten. Belum lama ini terjadi kecelakaan yang menyebabkan korban jiwa yang diakibatkan supir truk ugal-ugalan yang membawa material untuk pembangunan di Pantai Indah Kapuk atau PIK dan sekitarnya.
Menurut Rano, masyarakat butuh penjelasan secara persuasif atas dampak negatif dari proyek tersebut, dimana pihak Kepolisian tidak boleh dibenturkan.
“Sebetulnya proyeknya mungkin bagus tujuannya. Hanya masyarakat harus dijelaskan dan yang menerima manfaat dari proyek itu sebetulnya harus masyarakat itu sendiri. Ini yang paling penting,” tegas Rano Alfath dalam rapat kerja Komisi III DPR dengan Kapolri di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/11/2024).
Wakil Ketua Umum DPP PKB ini kembali menyontohkan manfaat yang diperoleh masyarakat dari proyek strategis nasional dalam hal pembebasan lahan.
Rano berpendapat, pihak yang ditugaskan oleh pemerintah untuk membebaskan lahan tidak boleh menekan, mengintimidasi, membayar murah lahan yang dimiliki masyarakat.
“Inilah yang saya rasa menjadi masukan saya buat Polri,” kata Rano.
Rano menambahkan, pihaknya juga akan mengadakan rapat dengar pendapat umum bersama Kapolri dan jajaran terkait masalah proyek strategis nasional ini.
(Bie)