Pangkalpinang, Jurnalbabel.com— Curahan hati Wakil Wali Kota Pangkalpinang Muhammad Sopian di WhatsApp story yang di-upload pada Rabu (3/11/2021) pukul 17.49 WIB dengan mempertanyakan statusnya sebagai Wakil Wali Kota Pangkalpinang viral di media sosial.
“Emang dakde agik ok Wakil Wali Kota Pangkalpinang ni (memang sudah tidak ada lagi ya Wakil Wali Kota Pangkalpinang ini), kapan Wali Kota memberhentikannya? Tolong Bu Sekda dan OPD/bagian yang terkait kalau memang sudah diberhentikan tolong sampaikan SK atau surat penghentiannya,” tulis Muhammad Sopian dalam statusnya itu.
Usai bikin heboh karena status WhatsApp yang viral di media sosial dan di-share di beberapa grup pesan singkat dan Facebook, kepada wartawan Sopian membenarkan bahwa status yang viral dibuat oleh dirinya.
Menurut Sopian, status itu awalnya dibuat di grup Pemerintahan Kota Pangkalpinang supaya mendapat tanggapan dari Sekretaris Daerah, OPD, dan bagian lainnya yang terkait.
“Saya bikin status itu mungkin hal ini sudah menjadi rahasia umum di Kota Pangkalpinang dimana hampir 3 tahun menjabat tepatnya 14 November nanti sebagai Wakil Walikota Pangkalpinang, isu di lapangan yang bertanya kenapa Wakil Walikota jarang muncul di publik, status ini bisa memberi jawaban. Pertanyaan itu masuk dalam batin saya dan saya juga berpikir ada amanat masyarakat kota Pangkalpinang terhadap diri saya, sedangkan dalam proses pembangunan Kota Pangkalpinang, saya tidak dilibatkan sehingga ada beban mental bagi saya. Itu motivasi yang mendorong saya bikin status supaya mereka berpikir bahwa saya juga memikul sebagian amanah masyarakat Kota Pangkalpinang yang memilih saya untuk membawa aspirasi mereka,” kata Sopian kepada sejumlah wartawan yang menemuinya.
Selain karena amanah, Kota Pangkalpinang sebagai kota kelahiran dan pengabdiannya selama ini, mendorongnya untuk sepenuh hati terlibat dalam proses pembangunan.
“Dengan pertimbangan itu, lalu ada gejolak dalam diri apa gunanya saya sebagai Walikota kalau tidak dilibatkan dalam proses pembangunan Kota Pangkalpinang, sehingga saya pertanyakan kepada Sekda sebagai pejabat administrator Kota Pangkalpinang yang mengetahui seluk beluk berkenan dengan administrasi saya pertanyakan, apakah saya ini masih sebagai wakil walikota atau sudah berhenti? Kalau memang sudah diberhentikan, tolong kasih SK-nya,” tegas Sopian.
Dia berharap ketika publik sudah mengetahui fakta sesungguhnya selama ini kenapa dirinya jarang terlihat di lapangan, ke depan ada perubahan di Kota Pangkalpinang sehingga aspirasi masyarakat yang telah memilih dirinya bisa juga dia suarakan dalam penyusunan rencana pembangunan.
“Itu saja, tidak ada tujuan lain,” imbuh Sopian.
Tanggapan Warga
Menanggapi hal ini sejumlah masyarakat Kota Pangkalpinang tak tinggal diam. Mereka merespon kolaborasi tak harmonis pejabat publik dengan suara-suara satire.
Zamhari, salah satu warga Kota Pangkalpinang menyayangkan hal yang dialami Wakil Walikota M. Sopian.
“Pangkalpinangku sayang, Wakil Walikota ku teramat malang. Jikalau Wakil Walikota saja tidak bisa tersenyum, apalagi warganya,” tulis Zamhari dalam sebuah video yang diupload di Facebook.
Berbeda dengan Zamhari, Aprilita Rully
seolah mengamini fenomena yang dialami Muhammad Sopian sebagai sebuah kewajaran.
“Sudah hukum alam, nomor 2 selalu cuman jadi bayangan nomor 1 bahkan seperti dianggap tidak ada. Bukan di Pangkalpinang saja, di kabupaten lainpun keluhan-keluhan sebagai wakil selalu ada, tidak pernah diberi wewenang. Tapi mereka diam saja,” tulis Aprilita.
Yusuf Pangkapi, menyebut berkaca dari pengalaman ini, diperlukan komitmen politik dan pembagian kerja sebelum menjadi Walikota dan Wakil Walikota.
“Jadi jelas arah dan tujuan kerja keduanya. Jadi tidak seperti ini jadinya. Tapi tidak ada kata terlambat. Saatnya saling bangun dan membangun keduanya sekarang,” kata dia. (SHL)