Jakarta, JurnalBabel.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menghadiri acara seminar hasil kajian Masyarakat Profesional Sumatera Bagian Selatan (Maspro Sumbagsel) bertajuk “Membangun Aglomerasi Sumbagsel Untuk Nusantara-Indonesia”.
Kegiatan ini dilaksanakan secara hybird di Grand Ballrom Fairmont Hotel Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (12/3/2022).
Hadir dalam seminar, Gubernur Lampung Arinal Junaidi, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru (zoom), Wakil Gubernur Bangka Belitung H Abdul Fatah, Sekretaris Daerah Bengkulu Hamka Sabri dan Staf Ahli Gubernur Jambi Ariansyah dan 58 Bupati/Wali Kota serta jajaran direksi dan komisaris BUMN se-Sumbagsel.
Ketua Maspro Sumbagsel Mahatma Gandhi dalam sambutannya menjelaskan, seminar hasil kajian ini dilakukan untuk mengetahui potensi wilayah Sumbagsel.
Menurut Gandhi, Maspro Sumbagsel sebagai wadah bagi para Profesional yang lahir, berasal atau pernah sekolah di Sumatera Bagian Selatan (Sumatera Selatan, Lampung, Jambi, Bengkulu dan Bangka Belitung).
“Para Profesional tersebut banyak yang telah mencapai puncak kariernya di tingkat nasional dan diantaranya bahkan menjadi tokoh nasional,” kata Mahatma Gandhi dalam sambutannya, Sabtu, (12/3/2022)
Kata Gandhi, kegiatan ini bertujuan untuk menganalisa sejumlah permasalahan. Di antaranya kesenjangan, distribusi pendapatan dan kesejahteraan di kawasan aglomerasi Sumbagsel. Dan tentunya, memberikan rekomendasi bagi kepala daerah untuk mendongkrak perekonomian Sumbagsel.
“Seminar ini juga memberikan rekomendasi kebijakan dan langkah yang perlu ditempuh oleh pemerintah dan swasta untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki kawasan aglomerasi Sumbagsel. Khususnya peran BUMN dalam mendukung terwujudnya rekomendasi kebijakan dimaksud,” ungkap Gandhi
Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyambut baik ikhtiar untuk menyatukan langkah bagi percepatan pembangunan aglomerasi Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel). Apalagi, Sumbagsel mempunyai potensi yang sangat besar untuk dikembangkan.
“Potensi Sumbagsel luar biasa, apalagi ini merupakan kawasan terdekat dengan Pulau Jawa. Kita sepakat bahwa pembangunan tidak (boleh) Jawa Sentris, tetapi pembangunan ekonomi harus di seluruh propinsi yang ada di Indonesia,” kata Erick.
Erick Thohir yang juga merupakan putra daerah Sumbagsel melihat pentingnya merajut kebersamaan dalam membangun Sumbagsel ke depan. Selain itu bisa menjadi wadah para profesional yang lahir, berasal atau pernah bersekolah di Sumsel, Lampung, Jambi, Bengkulu dan Bangka Belitung.
“Saya menyambut dengan tangan terbuka dan siap mensupport Maspro Sumbagsel. Apalagi wadah ini bisa menjadi sarana kritik dan masukan masyarakat bagi pembangunan yang berkelanjutan di Sumbagsel,” ungkap Erick.
Kepada kepala daerah yang hadir, Menteri Erick meminta agar ke depan ada kesamaan visi dalam memajukan Sumbagsel. Bukan sebaliknya, satu daerah dengan daerah lainnya di lima provinsi tersebut berjalan sendiri-sendiri dalam memajukan Sumbagsel.
Melalui Maspro Sumbagsel, Ketum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) itu menekankan pentingnya sinergi antar kepala daerah. Ia berharap ke depan juga ada sinergi dan kolaborasi yang baik dengan Kementerian BUMN dalam memajukan Sumbagsel.
“Ini sesuatu yang memang harus bisa dikonkretkan, kalau tidak maka hanya mimpi. Cita-cita tanpa implementasi hanya mimpi,” tegas Erick merujuk Indonesia 2045 yang disebutkan akan masuk dalam empat besar ekonomi dunia.
Melalui roadmap dan implementasi yang baik, lanjut Erick, diharapkan dapat menjadi panduan bagi jalannya pembangunan berkelanjutan dan berkemajuan di Sumbagsel. Apalagi banyak BUMN di Sumbagsel yang siap bersama-sama memajukan lima propinsi tersebut. (Bie)