Kalau dari fisum luar memang penyebab kematian belum jelas, tapi tanda kontak dengan air lama itu ada, dan sementara itu dugaannya (Suroto, dokter forensik)
KOBA, JURNALBABEL.COM– TIM AUTOPSI dari Biddokes Polda Kepulauan Bangka Belitung (Babel) dan tim RSUD Drs. H. Abu Hanifah Bangka Tengah telah melakukan autopsi terhadap jenazah Valentinus Beni Gunawan, Sabtu (26/8/2023) siang.
Diketahui, Beni ditemukan sudah tidak bernyawa di Kolong Bemban desa Nibung Kabupaten Bangka Tengah pada Sabtu dini hari, kemarin.
Dokter spesialis forensik RSUD Abu Hanifah Bangka Tengah, dr. Suroto menjelaskan pihaknya melakukan pemeriksaan luar dan dalam selama proses autopsi berlangsung.
Menurut dokter Suroto, awalnya jenazah hanya difisum tapi kemudian direkomendasikan untuk dilakukan autopsi.
“Awalnya fisum luar tapi direkomendasikan autopsi untuk mencari penyebab pasti kematian, untuk mencari ada tidaknya tanda luka untuk menambah bukti,” kata Suroto kepada wartawan usai melakukan proses autopsi.
Dirinya tak bisa berkomentar banyak ihwal penyebab pasti kematian Beni Gunawan yang sangat tidak wajar tersebut.
Dia hanya meminta keluarga korban untuk bersabar menunggu hasil pemeriksaan laboratorium yang diperkirakan akan keluar dua Minggu lagi.
“Saya masih menunggu dan belum bisa konfirmasi hasil autopsi. Kalau dari fisum luar memang penyebab kematian belum jelas, tapi tanda kontak dengan air lama itu ada, dan sementara itu dugaannya, sembari kita menunggu hasil resmi dari Laboratorium yang diperkirakan akan keluar dua pekan lagi,” ujar dokter forensik RSUD Abu Hanifah Bangka Tengah ini.
Pantauan Jurnalbabel.com, proses autopsi yang berlangsung di ruang jenazah RSUD Abu Hanifah itu dilakukan selama kurang lebih 2 jam. Proses autopsi baru selesai pada sekitar pukul 14.00 WIB.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Beni – sapaan akrab korban, hilang kontak dengan keluarga selama kurang lebih 3 hari sebelum akhirnya ditemukan terapung dalam keadaan sudah tak bernyawa di kolong bekas tambang timah Bemban.
Stefanus Hati Lopis