PANGKALPINANG, JURNALBABEL.COM– Kepala desa, Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Polri dan Bintara Pembina Desa (Babinsa) TNI AD memiliki peranan penting dalam pesta demokrasi Pemilu 2019. Ketiganya adalah garda terdepan untuk menciptakan pemilu yang aman, damai, sejuk dan tertib.
Demikian intisari dialog 3 pilar dalam rangka mewujudkan Pemilu 2019 aman, damai, dan sejuk di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Kegiatan yang dihadiri Dirut PT Timah Tbk Mochtar Riza Pahlevi, Sekda Babel Yan Megawandi, Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Irwan, Kapolda Kepulauan Bangka Belitung Brigjen Pol Syaiful Zachri, Danrem 045 Gaya Kolonel Inf. Dadang Arif Abdurahman, Danlanal Letkol Laut (P) Mohammad Taufik, Dandim di jajaran Korem 045, para Kapolres, Kapolsek, para Babinsa dan Babinkamtibmas se-Bangka, para Kades dan Lurah, Bawaslu, KPU, dan unsur terkait lainnya ini digelar di Gedung Graha PT Timah Tbk Pangkalpinang, Kamis (8/11-2018).
Pangdam II Sriwijaya, Mayjen TNI Irwan, mengingatkan terkait netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN), termasuk TNI dan Polri dalam Pilpres dan Pileg pada 2019 mendatang. “ASN, TNI dan Polri harus netral, bebas dari pengaruh dan intervensi partai politik,” harapnya.
Terkait Pilpres dan Pileg, Pangdam berharap setiap komponen dapat berpartisipasi, bersatu, agar adanya keharmonisan dan kekompakan dalam kehidupan sehari-hari dapat terpelihara baik.
“Jalin komunikasi, monitoring, deteksi dini, serta lihat situasi. Saya ingatkan kepada Kepala Desa, Babinsa, Babinkamtibmas pada pemilu 2019 nanti, desa akan menjadi sasaran dari para pencari suara. Untuk itu, 3 pilar ini harus kompak, bisa merangkul tokoh adat, tokoh masyarakat dan tokoh agama, serta siap mengamankan, selalu aktif dimanapun,” beber Pangdam II Sriwijaya.
Kapolda Babel Syaiful Zachri mengingatkan 3 pilar yakni Kepala Desa, Babinsa dan Babinkamtibmas untuk mampu mengantisipasi segala kemungkin yang akan terjadi jelang Pemilu 2019.
“Kesepakatan kita adalah mewujudkan kondisi lingkungan yang aman dan nyaman di daerah masing – masing. Paling penting saat penghitungan suara, agar diamankan. Upayakan saat penghitungan suara jangan sampai malam, lalu hindari potensi konflik. Apabila ada gejala, kita harus meredam dan minimalisir. Kita harus terus tetap saling berkomunikasi dan saling mendukung,” tutup Kapolda.
Stef Lopis