Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi IX DPR RI, Irma Suryani Chaniago, mengkritisi praktik rumah sakit (RS) dan Puskesmas yang kerap kali merujuk pasien BPJS Kesehatan hanya karena tidak tersedianya alat kesehatan (Alkes).
Menurutnya, hal tersebut sebagai bentuk pemborosan biaya kesehatan yang merugikan negara serta pasien.
Hal itu disampaikan Irma Suryani dalam rapat kerja Komisi IX DPR dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti, dan Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Abdul Kadir dan beberapa asosiasi Rumah Sakit dan Puskesman, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (26/5/2025).
“Rumah sakit swasta harus siap dengan alkes yang dibutuhkan. Jangan cuma main rujuk aja karena enggak ada Alkes pasien BPJS diterima, alkesnya enggak cukup kemudian dirujuk, 2 kali loh itu, 2 kali pembiayaan,” kata Irma Suryani.
“Diterima di Puskesmas kan itu sudah tarif, kemudian enggak cukup alatnya dirujuk lagi rumah sakit mana. Nah itu kan sudah dua kali tarifnya,” sambungnya.
Ia pun meminta Kementerian Kesehatan untuk memastikan setiap RS dan Puskesmas memiliki Alkes yang memadai, sehingga pasien tidak harus bolak-balik dan biaya negara tidak dobel.
Politisi Partai NasDem ini turut menyoroti absennya dokter di fasilitas kesehatan, yang menyebabkan pasien terpaksa dirujuk meski sudah tercatat sebagai pasien di sistem BPJS Kesehatan.
“Walaupun enggak ditangani sudah masuk dalam Puskesmas, sudah di tetoskop, sudah di cek tekanan darah, sudah dapat tuh kapitasinya, rujukan lagi, bayar lagi. Ini sama aja menggarong pemerintah ini. Yang begini gini benerin dong,” tegasnya.
Irma menilai penting perbaikan sistem layanan kesehatan primer. Agar tidak hanya mengandalkan rujukan sebagai solusi setiap keterbatasan fasilitas.
Sumber: ntvnews.id