JurnalBabel.com – Anggota Komisi X DPR, Adde Rosi Khoerunnisa, menyoroti keberadaan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Karaton 5 di Kabupaten Pandeglang, Banten.
Jumlah peserta didik yang terus menurun dari tahun ke tahun dinilai sebagai sinyal darurat terhadap keberlangsungan pendidikan dasar di wilayah tersebut. Untuk itu, Adde Rosi meminta Pemda turun tangan benahi fasilitas sekolah.
Menurutnya, fenomena ini sebagai sinyal bagi Pemerintah Daerah dan Dinas Pendidikan setempat. Ia menilai minimnya siswa yang enggan mendaftar ke sekolah tersebut bisa berdampak pada efisiensi pengelolaan sekolah, kualitas pembelajaran dan masa depan anak-anak di wilayah tersebut.
Politisi Partai Golkar ini menyebut jika memang penggabungan atau merger harus dilakukan, pihaknya akan mendukung.
“Tentu penggabungan sekolah ini harus dalam rangka peningkatan fasilitas sekolah karena tidak ada yang menyalahi hal tersebut,” ujar Adde Rosi, kemarin.
Pasalnya menurut informasi yang di terima legislator asal dapil Banten ini, kondisi bangunan sekolah yang sudah usang dan minim fasilitas, dituding menjadi salah satu penyebab enggannya masyarakat untuk mendaftarkan anak-anak mereka ke sekolah tersebut.
“Dari informasi yang saya terima, minimnya murid di SDN Karaton 5 itu karena fasilitasnya tidak memadai, bangunan sekolah juga sudah lapuk, maka orang tua banyak yang enggan menyekolahkan anaknya di situ,” ungkapnya.
Adde Rosi meminta agar pemerintah daerah segera turun tangan untuk lebih proaktif dalam menangani kasus-kasus serupa yang terjadi di wilayah Pandeglang.
Namun yang terpenting bagi Aci sapaan akrabnya agar persoalan ini jangan sampai menimbulkan anak usia sekolah tidak bisa bersekolah karena kesulitan untuk membayar sekolah.
Diberitakan sebelumnya, SD Negeri Karaton 5 yang berada di Kampung Parung Sentul, Kelurahan Sukaratu, Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang, krisis jumlah murid setelah diketahui belum ada satu pun siswa yang mendaftar untuk tahun ajaran 2025/2026.