JurnalBabel.com – Anggota Komisi IX DPR, Irma Suryani Chaniago, menekankan pentingnya penanganan kesehatan mental secara menyeluruh di Indonesia, terutama bagi Generasi Z yang saat ini tengah menghadapi tantangan besar terkait tekanan psikologis.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, terdapat sekitar 2 juta anak muda di Indonesia yang mengalami gangguan kesehatan mental.
Dalam kunjungan kerja spesifik Komisi IX DPR RI ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Grhasia, Sleman, Yogyakarta, Kamis (6/11/2025), Irma menyampaikan penyelesaian masalah kesehatan mental tidak bisa hanya berfokus pada pengobatan (kuratif), tetapi harus dilakukan dari hulu ke hilir melalui upaya promotif dan preventif yang kuat.
“Saya tadi menyampaikan bahwa persoalan tekanan mental ini tidak hanya sekedar diselesaikan dengan kuratif, atau pengobatan saja. Tetapi harus dari hulu ke hilir,” ujar Irma Suryani dilansir dari situs resmi DPR RI.
Legislator Dapil Sumatera Selatan ini menilai, pemerintah perlu memperkuat edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan mental sejak dini.
Menurutnya, kesadaran publik mengenai isu ini masih rendah, padahal dampaknya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia Indonesia di masa depan.
“Ini juga harus tersampaikan kepada publik bahwa tidak hanya sekedar mengobati, tetapi juga promotif preventif terhadap anak-anak Gen Z kita juga perlu disampaikan. Karena, gangguan mental ini cukup mengkhawatirkan jika dibiarkan,” tegasnya.
Irma mengingatkan kesehatan mental yang terganggu akan berdampak langsung terhadap kemampuan generasi muda untuk belajar, berkreasi, dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa.
“Anak-anak bangsa kita tidak akan cerdas, tidak akan bisa menjadi anak yang sehat dan menjadi harapan kita kedepan, kalau mentalnya tidak sehat,” ujarnya.
Politisi Partai NasDem itu pun mendorong Kementerian Kesehatan untuk menyusun kebijakan yang lebih terintegrasi dalam menangani persoalan kesehatan mental. Termasuk juga, memperkuat layanan kesehatan jiwa di daerah serta meningkatkan jumlah tenaga profesional di bidang psikologi dan psikiatri.
“Saya menyampaikan kepada Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan agar hulu dan hilirnya diselesaikan. Sehingga, solusi yang akan didapat untuk me-minimize kondisi kesehatan mental anak-anak Indonesia yang sekarang dinyatakan oleh Kementerian Kesehatan sebanyak 2 juta jiwa yang terkena gangguan mental, itu bisa diobati agar kesehatan anak-anak Indonesia sebanyak 2 juta, yang disampaikan oleh Kementerian Kesehatan itu, gangguan psikologi, gangguan mentalnya, bisa diturunkan dan bisa diminimalisir,” jelasnya.
Lebih lanjut, Irma menegaskan kesehatan mental adalah fondasi penting bagi masa depan bangsa. Ia berharap seluruh pihak dapat berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang mendukung kesejahteraan psikologis anak-anak dan remaja Indonesia.
“Kenapa, karena ini penting bagi kita untuk anak-anak bangsa ke depan menjadi sehat dan tetap menjadi anak-anak bangsa yang bisa diharapkan memimpin Indonesia kedepan menjadi lebih baik,” pungkasnya.
