Jakarta, JURNALBABEL – Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengumumkan hasil rekapitulasi pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Hasilnya menyebutkan, pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin bisa menang atas Prabowo-Sandi dengan unggul 16 juta suara.
Kabar tersiar akan ada pergerakan massa yang menolak pengumuman KPU tersebut. Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengimbau agar pelaku usaha tetap menjalankan aktivitasnya seperti biasa dan tidak khawatir akan ada pergerakan massa.
“Adanya kekhawatiran pelaku usaha menjelang pengumuman hasil Pilpres oleh KPU pada tanggal 22 Mei 2019 merupakan sesuatu yang wajar dan perlu disikapi dengan bijak. Pelaku usaha selalu mengharapkan situasi dan kondisi yang kondusif,aman dan nyaman sehingga tidak mengganggu aktivitas bisnis dan perekonomian,” kata Sarman dalam keterangan pers, Selasa (21/5/2019).
Sarman mengatakan lokasi KPU yang jauh dari pusat bisnis tak akan mempengaruhi aktivitas bisnis.
“Kami menghimbau agar pelaku usaha tidak perlu khawatir, agar tetap menjalankan aktivitas usahanya seperti biasa. Para pelaku usaha di pusat-pusat perdagangan dan mal seperti pemilik toko, showroom, restoran, cafe dan usaha lainnya agar tetap buka,” imbaunya.
Sarman yakin, aparat keamanan yang bertugas dapat menjaga keamanan dan ketentraman sehingga dapat mengawal pengumuman KPU dengan baik. Oleh karena itu, pelaku usaha harus tetap kondusif sebagai salah satu cara untuk memberikan pesan baik kepada investor agar tetap melanjutkan kegiatan investasinya di Indonesia.
“Pesan positif harus dapat kita tunjukkan kepada para investor sehingga setelah pengumuman hasil Pilpres mereka tidak ragu untuk segera menanamkan modalnya di Indonesia. Mereka butuh kepastian hukum, kebijakan yang pro bisnis dan pro dunia usaha, pelayanan dan kondisi yang kondusif,” jelas Sarman.
Selain itu, Sarman juga menyinggung perang dagang Amerika Serikat (AS)-Cina juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi perekonomian Indonesia. Jadi, hasil rekapitulasi KPU bukan lah satu-satunya faktor yang mempengaruhi kondisi perekonomian Indonesia. (Joy)
Editor: Bobby