JURNALBABEL.COM– Direktur Utama PT Timah Tbk, Mochtar Riza Pahlevi, belum lama ini telah mengeluarkan kebijakan efektivitas dan efisiensi pada operating cost, terutama pada pos volume ekspor.
Menurut Riza Pahlevi, PT Timah Tbk (TINS) terpaksa mengurangi jumlah produksi dan ekspor karena disebabkan oleh situasi global yang kurang bersahabat bagi pelaku industri timah. Manajemen TINS menyebut, pengurangan produksi dan ekspor menjadi respons perusahaan atas penuruanan harga timah dunia.
“PT Timah menahan produksi dan penjualan timah sebagai upaya merespons harga timah dunia yang menurun. Pengurangan produksi dilakukan dengan pemberhentian operasi kapal keruk (dredge),” jelasnya secara tertulis dalam rilis resmi dilansir laman WE, Rabu (9/10).
Selain itu, TINS juga telah mengurangi jumlah shift kerja untuk tambang darat yang semula dilakukan tiga shift kerja menjadi satu shift.
“Tujuh kapal isap produksi saat ini on hold untuk tidak melakukan operasi penambangan, termasuk tambang darat sudah dikurangi shift operasinya,” bebernya.
Sementara dari segi pemasaran, TINS berencana menambah jumlah pengurangan penjualan ekspor sebesar 1.000 ton per bulan sehingga total pengurangan ekspor yang akan dilakukan TINS mencapai 2.000 hingga 2.5000 ton per bulan.
“Harga saat ini belum menguntungkan jika dilihat dari apa yang sudah kami lakukan sebagai perusahaan tambang,” tandas Riza mengakhiri. (Fth)