Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi X DPR dari Fraksi Partai Gerindra Martina menyatakan keputusan pemerintah meliburkan kegiatan belajar mengajar di sekolah secara nasional merupakan penanganan yang tepat hadapi ancaman virus corona atau Covid-19. Pasalnya, anak-anak usia sekolah baik lebih rentan terkena Covid-19.
“Kita tidak bisa mengontrol kalau di sekolahan. Lebih baik sekolahnya by online (belajar dirumah-red) dulu sampai keadaan yang memungkinkan. Karena sekarang ini Covid 19 semakin merebak. Jangan ambil resiko lagi untuk anak-anak karena anak-anak susah diatur,” ujar Martina saat dihubungi di Jakarta, Minggu (22/3/2020).
“Jadi memang sekolahan diliburkan sampai keadaan sudah kondusif. Sampai 29 Mei belajar online,” lanjutnya.
Martina mengakui bahwa belajar secara online di rumah memang kurang efektif. Namun ia berpandangan hal itu yang terbaik. “Nantinya orang tua dan guru mereviewnya setiap minggunya. Itu bisa by online,” katanya.
Terkait penundaan uji nasional, legislator dari daerah pemilihan Banten III ini mengatakan bahwa Komisi X masih menunggu sikap pemerintah sampai 29 Mei mendatang. “Komisi X masih memikirkan bagaimana cara efektif untuk UAN. Kita lagi formulasikan dengan Kementerian Pendidikan bagaimana selanjutnya. Pakar pakar, akademisi juga dilibatkan,” ungkapnya.
Anggota Badan Anggaran atau Banggar DPR ini menambahkan bahwa setelah masa reses DPR berakhir pada 29 Maret ini, Komisi X akan memanggil Menteri Pendidikan Nadim Makarim dan ahli-ahli, akademisi. “Semua pihak dilibatkan bagaimana langkah selanjutnya,” pungkasnya perempuan kelahiran 6 Agustus 1986 ini. (Bie)
Editor: Bobby