Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi II DPR, Zulfikar Arse Sadikin, mengomentari seruan sejumlah tokoh yang ingin Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dibubarkan. Hal itu buntut banyaknya kontroversi ditimbulkan BPIP yang dianggap justru memecah belah bangsa.
Menurut Zulfikar, BPIP tak perlu dibubarkan, hanya fungsinya saja yang harus konkret.
“Kalau pun harus ada suatu institusi yang secara fungsi memfokuskan diri untuk menjaga dan mengembalikan Pancasila sebagai ideologi negara, dalam hal ini BPIP, menurut saya tidak menjadi masalah. dilanjutkan saja keberadaan BPIP,” kata Zulfikar, Rabu (18/8/2021).
Disatu sisi, Zulfikar menggarisbawahi misi yang diemban BPIP perlu dipertajam. Yakni mengembangkan Pancasila sebagai ideologi menjadi Pancasila sebagai ilmu; mengusahakan Pancasila mempunyai konsistensi dengan produk-produk perundangan, koheresi antarsila, dan korespondensi dengan realitas sosial; menempatkan Pancasila melayani kepentingan masyarakat, tidak hanya melayani kepentingan negara; serta menjadikan Pancasila sebagai kritik kebijakan negara.
Sebab, tegas Zulfikar, kehadiran BPIP sebenarnya untuk membuat Pancasila menjadi lebih operasional dalam kehidupan dan ketatanegaraan serta sanggup memenuhi kebutuhan praktis dan bersifat fungsional. Termasuk, pemaknaan Pancasila oleh para pejabat negara yang terwujud dalam kebijakan-kebijakan.
“Sehingga, Pancasila menjadi standar nilai yang hidup direlung pikiran, hati, dan tindakan seluruh warga negara adalah tugas kita bersama, terutama para penyelenggara negara melalui kebijakan dan perilaku yang komitmen dan konsisten,” pungkas politisi Partai Golkar ini.
Sejumlah tokoh yang menyerukan agar BPIP dibubarkan adalah Waketum MUI Anwar Abbas, Politikus Gerindra Fadli Zon, Politikus PKS Refrizal serta tokoh-tokoh lainnya. Fadli Zon dalam Twitternya bahkan menggelar polling dengan hasil, netizen 96% setuju BPIP dibubarkan, 4% tidak setuju BPIP dibubarkan. Jumlah votes sebanyak 5.722, dilakukan selama 6 jam.
(Bie)