Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi IX DPR RI Ashabul Kahfi mengungkapkan bahwa HIV/AIDS masih menjadi salah satu tantangan dunia medis yang masih sulit dihadapi.
Kesadaran akan informasi mengenai penyakit AIDS yang disebabkan virus HIV, kurang begitu dipahami oleh banyak orang. Salah satu upaya untuk meningkatkan kewaspadaan akan HIV/AIDS adalah dengan menjadikan 1 Desember sebagai Hari AIDS Sedunia.
Melalui peringatan tersebut, kata Kahfi, banyak kalangan bisa dilibatkan untuk terlibat menanggulangi HIV/AIDS.
Oleh karena itu, legislator senayan ini setuju dengan tema Global Hari AIDS Sedunia 2019 “Communities Make the Difference”. Tema ini dipilih karena dirasakan komunitas memberikan kontribusi yang sangat besar bagi respon AIDS.
“Selama ini ada stigma bahwa penderita AIDS biasanya identik dengan gay, biseksual, atau pengguna narkoba terutama yang disuntik,” kata Ashabul Kahfi dalam keterangan persnya, Sabtu (30/11/2019)
Padahal, sambung Kahfi, AIDS dapat dijangkit siapa pun, dan penularannya pun tak hanya melalui hubungan seksual atau penggunaan narkoba. “Bisa melalui pisau cukur yang dipakai bersama, atau persentuhan dengan luka orang yang kena AIDS,” ungkapnya.
Saat ini diperkirakan lebih dari 36,7 juta orang yang memiliki virus HIV. Meskipun virus hanya teridentifikasi sejak 1984, namun sudah lebih dari 35 juta orang meninggal akibat terjangkit HIV atau AIDS
“Data statistik ini membuat AIDS menjadi salah satu penyakit mematikan dalam sejarah,” kata Kahfi.
“Oleh kareba itu, hari AIDS Sedunia begitu penting karena mengingatkan publik dan pemerintah bahwa virus itu belum hilang. Selain itu, ini diperlukan untuk menyatukan orang-orang dalam perang melawan HIV/AIDS,” tutup Anggota DPR RI Fraksi PAN ini. (Bie)
Editor: Bobby