Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi IX DPR, Irma Suryani Chaniago, menyoroti pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dibagikan dalam bentuk bahan mentah di sejumlah sekolah di Tangerang Selatan.
Irma menyampaikan keheranannya atas pola penyaluran MBG dalam bentuk bahan mentah, terutama karena belum ada regulasi resmi yang mengatur hal tersebut.
“Penjelasannya ngga masuk akal. Bahan mentah yang diberikan bentuk beras, tapi lauknya sudah dimasak, jika lauknya sudah dimasak justru tidak higienis jika disimpan lama,” kata Irma Suryani, kemarin.
Menurut Irma, jika kegiatan belajar mengajar sedang libur, maka sebaiknya penyaluran MBG juga dihentikan sementara.
Politisi Partai NasDem ini menilai, memberikan bantuan dalam bentuk uang tunai pun berisiko tinggi.
“Menurut saya selama libur ya stop saja dulu, toh libur juga tidak lama. Jika tetap ingin diberikan dalam bentuk uang tunai pun sulit juga pertanggungjawabannya nanti. Khawatirnya malah dibelikan pulsa,” ujarnya dilansir dari liputan6.com.
Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengatakan saat ini pihaknya masih menyusun petunjuk tenis (juknis) pemberian MBG selama libur sekolah.
BGN mempertimbangkan sejumlah aspek, mulai dari pola kehadiran siswa di sekolah hingga efektivitas penyaluran gizi selama masa liburan.
Ia mengatakan, jika siswa masih bisa datang ke sekolah, maka MBG akan diberikan dalam makanan segar.
“Mereka juga bisa dibekali makanan tahan lama seperti telur, buah, dan susu untuk satu atau dua hari ke depan,” ujarnya.
Namun, bila mayoritas siswa tidak hadir ke sekolah selama libur, distribusi MBG akan dialihkan kepada kelompok rentan lainnya, seperti ibu hamil, ibu menyusui, dan balita, agar manfaat gizi tetap tersalurkan secara merata dan optimal.
“Kami pastikan setiap kebijakan yang diambil berlandaskan prinsip pemerataan gizi, efektivitas penyaluran, dan keberlanjutan manfaat. Tidak ada keputusan sepihak soal pembagian MBG tanpa dasar kebijakan resmi,” tegas Dadan.