Jakarta, JurnalBabel.com – Pemerintah akan memberikan bantuan bagi masyarakat yang berpenghasilan tidak tetap dan bekerja di sektor informal. Bantuan yang akan di implementasikan pada April mendatang ini merupakan salah satu jaring pengaman sosial (social safety net) dari pemerintah atas dampak wabah virus corona atau Covid-19.
Selain itu, pemerintah juga memberikan bansos berupa bantuan sembako yang pembayarannya dipercepat. Nilai bantuan sembako Kementerian Sosial (Kemensos) untuk 15,2 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) ditingkatkan dari semula Rp 150.000 menjadi Rp 200.000.
Anggota Komisi VIII DPR dari Fraksi Partai Gerindra, Iwan Kurniawan, mendukung langkah-langkah yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi dampak dari penyebaran virus corona atau Covid-19 di tanah air. Termasuk langkah pemerintah yang memberikan atau menyalurkan bantuan langsung kepada masyarakat.
“Prinsipnya kita mendukung langkah-langkah penyaluran bantuan langsung, tapi akan lebih baik lagi kalau fokus ke pengadaan alat pelindung diri (APD)/pencegahan,” ujar Iwan Kurniawan saat dihubungi di Jakarta, Rabu (25/3/2020).
Meski demikian, legislator dari daerah pemilihan Kalimantan Tengah ini tidak meminta agar penyaluran bantuan langsung ini ditunda. Justru katanya harus dipercepat karena dalam situasi seperti saat ini masyarakat sektor informal paling terdampak untuk penghasilan harian mereka jauh berkurang.
“Ya memang sebaiknya tunggu data yang dimiliki Kementerian Sosial (Kemensos)/Badan Pusat Statistik (BPS), hitung kebutuhannya dan dampaknya terhadap APBN,” katanya.
Lebih lanjut Iwan Kurniawan mengatakan tidak bisa bantuan langsung ini serta merta mengalihkan ke pemerintah daerah atau Pemda. Pasalnya, masyarakat sektor informal yang terdampak akibat melemahnya ekonomi jauh lebih banyak dari perhitungan biasanya.
Dia menambahkan apabila dari APBN tidak dapat memenuhi dari data tersebut, pemerintah bisa sinergi/sharing dengan lembaga Baitulmal/lembaga zakat sebagai opsi. “Dan hitung juga dengan dana di lembaga-lembaga zakat, berapa lama bisa mensubsidi masyarakat nantinya,” jelasnya.
Menurut Iwan, dampak Covid-19 ini kalau kita berkaca dengam China, dimana mereka lockdown kota Wuhan, terhitung kurang lebih 5 bulan (November 2019-Maret 2020), bagaimana dengan Indonesia yang saat ini memasuki minggu ke 3 dan sudah menyebar ke 24 provinsi dan trennya terus naik hingga hari ini.
“Untuk itu kita harapkan pemerintah mengambil langkah cepat untuk menghentikan penyebaran Covid-19,” pungkasnya. (Bie)
Editor: Bobby