Jakarta, JurnalBabel.com – Komisi IX DPR yang membidangi masalah kesehatan meminta Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan perhatian khusus terhadap anak dibawah umur 14 tahun yang terinveksi HIV-AIDS.
“Terkait HIV terhadap anak dibawah umur 14 tahun, menurut saya ini perlu mendapat perhatian khusus karena angkanya secara nasional cukup besar 12.553 anak,” kata Anggota Komisi IX DPR, Anas Thahir, dalam rapat kerja Komisi IX DPR dengan Menkes di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/11/2022).
Menurut Anas, semua pihak jangan mengabaikan penyakit HIV-AIDS yang ancamannya sangat serius ini.
“Jadi jangan hanya kita berfikir penyakit lain, sementara HIV yang menjadi ancaman serius abai dalam rapat-rapat kita, abai dari perhatian kita, padahal penyakit itu penularannya sangat mengkhawatirkan,” tegasnya.
Anggota Komisi IX DPR, Irma Suryani Chaniago, menambahkan anak-anak penderita HIV-AIDS ini mendapatkan penyakit ini dari ibunya. Ternyata, kata Irma, ketika mereka besar dan bersekolah terdiskriminasi.
“Sekolah takut menerima anak-anak yang berkondisi seperti ini. Sementara kita tahu konstitusi kita menjamin siapa pun harus mendapatkan perlakuan yang sama untuk memperoleh pendidikan,” ungkap Irma Suryani.
Irma pun mempertanyakan dukungan seperti apa yang bisa diberikan Kemenkes terhadap anak-anak yang teridentifikasi HIV-AIDS ini.
“Karena menjadi penting bagi kita untuk menjamin kesehatan mereka walaupun mungkin usia mereka kita tidak tahu, Tuhan yang menentukan. Tapi setidaknya ada supporting dari Kemenkes terkait kondisi anak-anak ini,” katanya.
Politisi Partai NasDem ini juga mempertanyakan apakah ada anggaran khusus dari Kemenkes untuk bisa membackup kesehatan anak-anak yang terinveksi HIV-AIDS ini dari ibunya. Sebab, kata dia, anak-anak ini terlahir tidak minta dalam kondisi seperti ini. Tapi dalam perjalanan selanjutnya kehidupan mereka sangat terdiskriminasi.
“Untuk bisa mengbackup dan mensupport mereka, tentu Kemenkes harus memberikan supporting informasi bahwa anak-anak ini tidak berbahaya ketika mereka berada di suatu sekolah tertentu,” pungkasnya. (Bie)