Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR, Muhammad Husni, menyoroti masih adanya pabrik-pabrik di Danau Toba, Sumatera Utara (Sumut), yang mencemarkan salah satu destinasi wisata di Indonesia tersebut.
Sebab itu, legislator asal Sumut ini meminta Pemerintah meninjau ulang izin pabrik-pabrik di Danau Toba tersebut. Agar kelestarian yang selama ini sudah dibangun Pemerintah tetap terjaga.
“Di Danau Toba masih ada pabrik, mereka menebang pohon-pohon pinus. Kalau kontraknya sudah habis, dihabiskan saja karena setiap tahun debit air juga turun,” kata Husni dalam rapat kerja Banggar DPR dengan Menko Kemaritiman dan Investasi di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (9/6/2022).
Husni juga mengungkapkan keberadaan izin kontrak para investor terumbu ikan di Danah Toba.
“Ada juga kontrak-kontrak yang dulunya terumbu ikan, itu malah dari investor. Itu jauh merugikan keberadaan Danau Toba itu sendiri dan juga para investor terumbu ikan ini memberikan pakan-pakan yang suatu saat menjadi penyakit. Kita sudah lihat ikan-ikan mas mati. Bagaimana itu jalan keluarnya?” tanya Husni.
Politisi Partai Gerindra ini juga menyoroti pencemaran limbah industri di Danau Toba.
“Pencemaran limbah juga masih ada. Saya inginkan alternatif apa yang kita ambil dan solusinya agar pendapatan negara dari pariwisata ini sangat besar sekali, tanpa kesampingkan investor yang ada dan pendapatan negara,” pungkas anggota komisi VIII DPR ini. (Bie)