Jakarta, JurnalBabel.com – Wakil Ketua Komisi III DPR, Mohamad Rano Alfath, mengapresiasi langkah cepat Polres Metro Tangerang Selatan dalam menangkap dua preman atau bang jago yang mengganggu latihan drum band murid TK di Permata Pamulang.
Rano mengatakan respons cepat penting agar masyarakat merasa aman dan tidak terusik oleh aksi-aksi premanisme.
“Saya apresiasi kerja cepat Polres Metro Tangsel yang langsung menangkap dua pelaku. Ini langkah yang tegas dan memang harus begitu, supaya masyarakat tidak merasa terancam dengan kelakuan preman di jalanan,” ujar Rano Alfath dalam keterangannya, Sabtu (15/2/2025).
Legialator asal dapil Banten ini meminta kepolisian untuk menyelidiki lebih jauh apakah ada organisasi tertentu yang menaungi para pelaku. Ia khawatir ada pola yang lebih besar di balik aksi ini.
“Coba polisi juga selidiki kegiatan ormas mereka. Saya khawatir ini bukan kejadian sekali-dua kali, tapi memang sering terjadi dan merugikan masyarakat. Kalau ada indikasi mereka sering bertindak semena-mena, harus diantisipasi. Jangan sampai ada kelompok yang merasa kebal hukum dan mengganggu ketertiban umum,” tegasnya.
Lebih lanjut, Waketum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu juga meminta kepolisian memperkuat patroli di titik-titik rawan untuk mencegah aksi serupa.
Menurutnya, masyarakat harus merasa aman saat beraktivitas tanpa takut diganggu oleh oknum-oknum yang mengatasnamakan organisasi atau kelompok tertentu.
“Saya minta patroli diperkuat, terutama di area publik yang sering jadi sasaran aksi premanisme. Keamanan itu hak masyarakat, dan negara harus hadir untuk menjamin itu. Jangan sampai ada yang seenaknya meminta uang dengan cara mengancam atau melakukan kekerasan,” katanya.
Rano menegaskan bahwa Komisi III DPR RI akan terus mengawal persoalan ini dan mendukung langkah kepolisian dalam menindak tegas aksi premanisme.
Ia juga mengajak masyarakat untuk aktif melapor jika melihat kejadian serupa agar aparat bisa bertindak lebih cepat.
“Kalau ada kejadian seperti ini lagi, jangan ragu lapor ke polisi. Premanisme tidak boleh dibiarkan, apalagi kalau sudah menyasar anak-anak dan tenaga pendidik seperti yang terjadi kemarin. Saya mendorong Polres Metro Tangsel dan seluruh jajaran kepolisian di wilayah Banten untuk memperkuat patroli di titik-titik rawan. Keamanan adalah kebutuhan dasar, dan kita harus memastikan masyarakat dapat beraktivitas dengan nyaman tanpa ancaman dari aksi-aksi premanisme,” pungkasnya.
Sebelumnya, Polisi menangkap dua ‘bang jago’ berinisial S dan N yang mengganggu latihan drum band murid TK di Permata Pamulang, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan (Tangsel). Keduanya telah ditahan di Mako Polres Metro Tangsel.
Kapolres Tangsel AKBP Victor Inkiriwang mengatakan, pihaknya segera melakukan penanganan usai menerima laporan kejadian itu. Peristiwa itu sendiri terjadi pada hari Jumat (14/2/2025) sore kemarin.
“Setelah mendapatkan informasi kejadian tersebut, saya langsung mengarahkan Polsek Cisauk dan Satreskrim Polres Tangerang Selatan untuk segera mengungkap kejadian tersebut,” kata Victor, Sabtu (15/2/2025).