Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi V DPR, Syarief Abdullah Alkadrie, menyoroti adanya penurunan kualitas standar pelayanan minimal (SPM) jalan berbayar bebas hambatan atau Jalan Tol.
“Dulu merasakan betul berbeda dengan jalan yang lain. Artinya betul-betul Tol bebas hambatan. Sekarang perlu jadi pertanyaan, pada masa dekade Tol Jagorawi, Tol Bandara Soekarno Hatta dari sisi kualitasnya berbeda dibandingkan periodesasi setelah itu,” kata Syarief dalam rapat dengan pendapat umum Panja SPM Jalan Tol Komisi V DPR dengan Asosiasi Jalan Tol Indonesia, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (26/5/2025).
“Jakarta-Bandung itu terasa agak kurang dan tempat-tempat lain, termasuk Tol Lampung-Palembang itu sangat merasakan kurang enak,” sambungnya.
Politisi Partai NasDem ini pun mempertanyakan apa yang menjadi penyebab turunnya kualitas SPM Jalan Tol masa lalu dengan masa sekarang. Apakah menurutnya memang ada perbedaan SPM Jalan Tol antara yang lalu dengan saat ini.
“Kalau memang seperti itu, perlu menjadi perhatian kita bersama pihak pengelola, berapa sebenarnya standar kendaraan yang bisa lewat Jalan TOL. Sehingga kita tidak saling lempar kesalahan ini,” ujarnya.
Selain itu, Syarief juga menyoroti tidak sigapnya penyedia Jalan Tol memperbaiki jalan yang rusak, bahkan terkesan melakukan pembiaran. Padahal, masyarakat berbayar untuk mengakses Jalan Tol tetapi tidak mendapatkan pelayanan dan kenyamanan yang maksimal.
“Ini mungkin sebagai koreksi. Jalan Tol itu sudah macet, ditambah kondisi jalan yang tidak sesuai dengan yang kita harapkan,” pungkas Wakil Ketua Badan Anggaran DPR ini.