Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi XI DPR Fraksi Partai Gerindra, Imron Amin, menyoroti pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui program beasiswa kuliah yang diselenggarakan oleh Badan Layanan Umum Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BLU BPDPKS).
Imron Amin mempertanyakan, kelanjutan realisasi dari para penerima beasiswa kuliah tersebut pasca lulus. Apakah sudah sesuai dengan target atau tidak terkait pengembangan usaha oleh BLU BPDPKS.
Pasalnya, ungkap Imron, ketika mereka lulus sulit mendapatkan pekerjaan. Bahkan, lanjutnya, disebut kurang nasionalisme, padahal mereka benar-benar ingin mengabdi pada bangsa Indonesia.
“Ketika ada lowongan pekerjaan di luar negeri yang lebih menjanjikan, mereka disebut tidak cinta Indonesia. Contoh di dapilnya Kaka Charles (Charles Meikyansah, dapil Jawa Timur), warganya ada di Jepang sukses di bidang pertanian. Kenapa itu tidak kita tanamkan pada bangsa kita juga,” kata Imron Amin dalam rapat dengar pendapat Komisi XI DPR dengan BPDPKS di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/2/2025).
Lebih lanjut Imron Amin mengungkapkan, ekspor kakao Indonesia merupakan terbesar ketiga di dunia. Artinya, kata dia, banyak lapangan kerja yang bisa diciptakan di dalam negeri oleh BLU BPDPKS, dimana kualitas dan rasa merek cokelat di tanah air bisa bersaing dengan merek luar negeri.
“Ini dimana peran BPDPKS membangun bangsa? Karena tadi dikit-dikit berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian, Perkebunan, lantas ini BPDPKS dimana posisinya?,” kata Imron Amin mempertanyakan.
Selain itu, kata Imron, kelapa bisa tumbuh di seluruh wilayah Indonesia. Artinya, banyak peluang yang bisa diraih dan dikelola oleh BLU BPDPKS.
“Disetiap dapil senior-senior saya di Komisi XI ini, pasti tumbuh kelapa. Kenapa tidak kerjasama dengan kita-kita ini mengeksplor kelapa bisa menjadi santan dan sebagainya. Ini banyak peluang-peluang bisa bapak raih. Kami selalu mendukung selama untuk kepentingan bangsa kita sendiri,” pungkas Imron Amin. (Bie)