Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi I DPR Sukamta menyatakan info Tiongkok/China akan membangun pangkalan militer di beberapa negara sebagai bagian dari proyek OBOR, termasuk Indonesia, tidak bisa diterima mentah-mentah. Sebab, bisa jadi hal itu bagian dari pertarungan perebutan pengaruh antarnegara besar.
“Yang penting info tersebut perlu menjadi masukan bagi kita dan harus dikaji secara mendalam,” kata Sukamta dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (5/9/2020).
Meskipun isu tersebut saat ini belum direalisasikan, lanjut Sukamta, setidaknya ada kemauan atau niat dari Tiongkok. Isu tersebut paling tidak memberi peringatan akan adanya agenda dan operasi dari negeri Tiongkok dan boleh jadi Amerika terhadap negeri-negeri yang disebut, terutama Indonesia.
“Ini yang harus diwaspadai,” ujarnya.
Ketua DPP PKS Bidang Pembinaan dan Pengembangan Luar Negeri ini menambahkan Indonesia harus menjaga agar politik luar negerinya terjaga bebas aktif. Pihaknya apresiasi sikap Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) yang tegas soal ini.
Wakil Ketua Fraksi PKS di DPR ini juga minta pemerintah terus konsisten agar tidak condong terhadap tarikan negara-negara besar.
“Supaya bisa terus menjaga sikap bebas aktif secara politik, maka pemerintah RI harus menjaga supaya secara ekonomi tetap mandiri tidak berhutang budi terhadap Tiongkok. Kalau hutang budi terlalu banyak pasti akan sulit menghadapi tekanan bila saatnya mereka menagih kepada Indonesia,” pungkas legislator asal Yogyakarta ini.
Tiongkok disebut bakal membangun pangkalan militer di Indonesia. Proyek Belt and Road Initiative (BRI/OBOR) menjadi perantaranya.
Proyek ini merupakan program yang diinisiasi Presiden Tiongkok Xi Jinping pada 2013 lalu. Di mana proyek ini menyediakan dana pembiayaan yang besar bagi anggotanya, hingga US$150 miliar atau setara Rp 2.137,6 triliun per tahun.
Dana itu bisa dipinjam negara peserta program tersebut untuk membangun infrastruktur mereka.
Hal ini terungkap dari laporan Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) atau Pentagon ke Kongres. Pentagon menyebut bahwa Tiongkok sepertinya hendak membangun pangkalan militer di sejumlah negara.
Laporan itu berjudul “Military and Security Developments Involving The People’s Republic of China”. Dikutip dari website www.defense.gov, militer AS menyebut Tiongkok menargetkan sejumlah negara di dunia seperti Myanmar, Thailand, Singapura, Pakistan, Sri Lanka, Uni Emirat Arab, Kenya, Seychelles, Tanzania, Angola, dan Tajikistan, termasuk Indonesia.
(Bie)