Jakarta, JurnalBabel.com – Rencana Gubernur Jakarta periode 2017-2022, Anies Baswedan, untuk membentuk partai politik dipandang sebagian kalangan sangat telat. Pasalnya, saat ini kontestasi Pilpres sudah berakhir dan pendaftaran Pilkada sudah ditutup.
Namun menurut pakar komunikasi politik, Hendri Satrio alias Hensat mengatakan, membentuk partai politik akan menjadi tantangan baru untuk Anies Baswedan.
“Banyak yang menilai langkah Anies ini telat, tapi better late than never (lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali), karena setiap tokoh politik yang kemudian membuat partai politik itu kan sebetulnya baik untuk masyarakat ya,” kata Hensat dalam keterangan tertulisnya, Senin (2/9/2024).
Ia mengatakan, Anies harus bisa menemukan ciri khas seperti partai politik pada umumnya agar bisa mempertahankan eksistensi parpolnya tersebut.
“Jangan sampai kemudian partai politik yang dibikin Anies ini menjual ketokohan seseorang, dalam arti Anies sendiri, karena kalau cuma Anies saja jadi tidak bisa bertahan lama, jadi partai keluarga juga nantinya,” lanjutnya.
Founder Lembaga Survei Kedai KOPI itu juga membantah pernyataan Jurubicara Anies Baswedan, Sahrin Hamid yang menyebut Hensat termasuk salah satu dari tokoh-tokoh yang akan menyertai berdirinya partai Anies.
“Saya enggak ikut-ikut ya (membentuk partai dengan Anies Baswedan),” kata Hensat.