Jakarta, JURNALBABEL – Ketua DPR Bambang Soesatyo meyakini stabilitas politik dan keamanan akan selalu terjaga, sebelum maupun setelah pemungutan suara di Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 sehingga tidak akan terjadi perang total, perang badar atau perang apa pun apalagi situasi chaos.
“Saya meyakini stabilitas politik dan keamanan akan selalu terjaga, baik sebelum maupun sesudah pelaksanaan pemungutan serta perhitungan suara untuk pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan anggota legislatif (Pileg) 2019 pada 17 April,” kata Bambang dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (4/3/2019).
Dia menilai mayoritas elemen warga bangsa tidak ingin negara terperangkap dalam suasana tidak kondusif hanya karena Pemilu.
Bamsoet sapaan akrab Bambang Soesatyo justru mendorong generasi milenial untuk terus mengekspresikan kegembiraan menyongsong pelaksanaan Pemilu 2019.
“Setiap komunitas didorong untuk menyuarakan aspirasi atau dukungan kepada kedua Paslon Capres-Cawapres dengan cara yang menyenangkan dan memikat, sehingga suasana pesta demokrasi boleh dirasakan oleh semua orang,” ujarnya.
Dia juga menghimbau dan mengingatkan semua elemen masyarakat agar tidak menghiraukan pernyataan maupun manuver kelompok-kelompok tertentu yang ingin membangun persepsi kegentingan atau ketegangan menjelang Pemilu 2019.
Menurut dia, Pemilu 2019 bukan persoalan hidup mati, sehingga tidak selayaknya dipersepsikan sebagai perang dan dirinya prihatin karena upaya menciptakan ketegangan jelang Pemilu terus dilakukan pihak-pihak tertentu termasuk gerakan pembusukan terhadap KPU.
“Motif dari manuver-manuver seperti ini sudah bisa dibaca arahnya, Pemilu sendiri belum dimulai, tetapi ada upaya membangun kecurigaan terhadap independensi KPU. Kecurigaan itulah yang akan dijadikan alasan untuk membuat gaduh,” katanya.
Menurut Bamsoet, bagi kelompok masyarakat yang awam politik, penggunaan kata perang seperti perang total ataupun perang badar yang dikaitkan dengan Pilpres, tentu saja bisa menimbulkan rasa takut.
Dia mengatakan ketakutan akan terjadinya bentrok antar-kelompik masyarakat, atau takut akan terjadinya chaos sehingga komunitas pengusaha sering bertanya tentang prospek stabilitas keamanan sebelum dan sesudah pemungutan serta penghitungan suara Pemilu.
“Namun, bersama TNI dan Polri, pemerintah serta DPR memastikan bahwa stabilitas politik dan keamanan akan selalu terjaga, baik sebelum maupun sesudah pelaksanaan pemungutan serta perhitungan suara Pilpres dan Pileg pada 17 April 2019,” ujarnya.
Dia menilai Indonesia sangat kondusif, sehingga masyarakat tidak perlu menanggapi pernyataan atau asumsi tentang ketegangan situasi menuju pelaksanaan Pemilu 2019. (Joy)
Editor: Bobby