Jakarta, JurnalBabel.com – Ketua DPP Partai NasDem, Irma Suryani Chaniago, menyoroti soal nama Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), yang masuk dalam daftar finalis Person of The Year 2024 untuk kategori kejahatan organisasi dan korupsi versi Organize Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP).
Daftar finalis ini ada setelah OCCRP meminta nominasi dari para pembaca, jurnalis, juri, dan pihak lain dalam jaringan global organisasi ini. OCCRP mengumpulkan nominasi melalui Google Form yang dibagikan sejak 22 November 2024.
Adapun OCCRP merupakan jaringan jurnalis investigasi global yang dirikan pada 2016 berpusat di Amsterdam, Belanda, dengan staf di enam benua.
Pada 2024, OCCRP menerima dana dari enam donatur pemerintah, termasuk Amerika Serikat (AS), Perancis, dan Swedia, serta sejumlah yayasan swasta yang mendukung jurnalisme investigasi.
Irma pun menyampakan agar semua pihak untuk berhati-hati terhadap provokasi dari media OCCRP yang menyatakan bahwa Jokowi adalah presiden terkorup.
“Seluruh bangsa Indonesia, saya ingin sampaikan kepada kita semua. Jangan pernah terprovokasi, jangan mau dipecah belah oleh agen-agen asing,” kata Irma Suryani dalam keterangan videonya, Rabu (1/1/2025).
Ia menilai, tidak ada penjelasan secara rinci mengapa klaim tersebut dapat muncul. Apa barometer dan variabel yang mendukung statemen tersebut, sehingga Irma khawatirkan narasi tersebut hanya sebagai framing belaka.
“Saya bingung kenapa dasarnya mereka menyatakan itu karena tidak dijelaskan. Jokowi tidak menjual Indosat, tidak terlibat BLBI, tidak terlibat (Bank) Century, bahkan bisa mengembalikan aset Freeport dari 20% menjadi 51%,” ungkapnya.
Baginya, tidak ada variabel ilmiah yang dapat disajikan OCCRP untuk mendukung statemen tersebut. Apalagi klaim tersebut dirilis oleh media asing yang terafiliasi dengan pemerintah Amerika Serikat.
“Terus apa yang dijadikan dasar untuk bisa menyatakan bahwa Jokowi adalah Presiden terkorup. Saya curiga ini adalah agen asing yang berusaha memecah belah bangsa ini,” tegasnya.
“Kenapa? Karena selama ini Presiden Jokowi tidak pernah memberikan kesempatan kepada Amerika untuk merampok bangsa ini, tidak pernah memberikan kesempatan kepada Amerika untuk menjadi polisi di Indonesia, itu yang menyebabkan mereka selalu tidak suka kepada Pak Jokowi,” sambung Irma.
Sebelumnya diberitakan bahwa Jokowi ditempatkan sebagai nominasi Presiden terkorup di dunia.
Selain Jokowi, ada 4 (empat) tokoh lain yang masuk ke dalam kategori itu, mereka antara lain Presiden Kenya William Ruto, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, Mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Sahina, dan pengusaha terkenal dari India Gautam Adani.
“Kami meminta nominasi dari para pembaca, jurnalis, juri person tahun ini, dan pihak lain dalam jaringan global OCCRP,” tulis rilis OCCRP ID.
Dalam rilis tersebut, disematkan statemen dari Co-Founder and Publisher OCCRP, Drew Sullivan. Ia mengatakan korupsi yang dilakukan oleh pemerintah merupakan bentuk pelanggaran HAM (hak asasi manusia).
“Pemerintah yang korup ini melanggar hak asasi manusia, memanipulasi pemilu, menjarah sumber daya alam, dan akhirnya menciptakan konflik akibat ketidakstabilan yang mereka miliki. Satu-satunya masa depan mereka adalah keruntuhan yang kejam atau revolusi berdarah,” kata Sullivan.