Jakarta, JurnalBabel.com – KAI Logistik, anak usaha PT Kereta Api Indonesia (KAI), terus berinovasi untuk meningkatkan efisiensi rantai pasok logistik di Indonesia. Salah satu langkah terbaru yang diambil adalah peningkatan kapasitas angkut KA Kontainer, bagian dari layanan KALOG Plus, yang kini mampu mengangkut 60 TEUs per perjalanan. Penambahan kapasitas ini diharapkan mampu mengoptimalkan perpindahan angkutan dari moda jalan ke kereta api, sekaligus mendukung upaya pemerintah dalam menciptakan sistem logistik yang lebih ramah lingkungan.
Menurut Fredi Firmansyah, Direktur Utama KAI Logistik, peningkatan kapasitas ini merupakan langkah strategis untuk mengakomodasi permintaan logistik di kawasan industri seperti Klari, Karawang. “Dengan peningkatan ini, kami berharap dapat memenuhi kebutuhan pelaku usaha yang membutuhkan konektivitas logistik yang lebih efisien dan aman,” ungkap Fredi. Ia juga menambahkan bahwa angkutan KA Kontainer telah terbukti menawarkan keunggulan seperti keamanan, ketepatan waktu, dan pengurangan risiko kerusakan jalan akibat beban truk.
Penambahan kapasitas angkut yang berlaku mulai 11 September 2024 ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi operasional KAI Logistik secara signifikan. Hingga Agustus 2024, angkutan KA Kontainer Klari telah mencatatkan volume sebesar 18.700 TEUs atau setara dengan 336.600 ton, dengan tren okupansi yang optimal. Dengan peningkatan ini, KAI Logistik menargetkan pertumbuhan kinerja volume angkutan hingga 10% pada akhir tahun.
Lebih dari sekadar efisiensi, langkah ini juga sejalan dengan komitmen KAI Logistik terhadap agenda sustainability. Pengalihan angkutan dari truk ke kereta api tidak hanya membantu mengurangi emisi karbon, tetapi juga memperpanjang usia infrastruktur jalan. “Dengan satu rangkaian KA Kontainer yang setara dengan 60 truk, dampak positif terhadap lingkungan dan infrastruktur sangat signifikan,” tambah Fredi.
Langkah ini menjadi bagian dari refleksi perusahaan dalam rangka peringatan HUT ke-79 KAI, yang mengusung tema Safety & Sustainability, serta menegaskan kembali peran kereta api sebagai moda transportasi masa depan yang efisien dan berkelanjutan. (IRF)