Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi IX DPR, Wenny Haryanto, meresmikan penggunaan dua unit Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas di Kota Bekasi, Minggu (30/1/2022). Kehadiran BLK komunitas ini diharapkan mampu meningkatkan kompetensi para santri dan membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat
Pembangunan BLK Komunitas yang digulirkan tahun 2020 lalu ini merupakan program Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) sebagai upaya pemerintah untuk memulihkan sektor ketenagakerjaan Indonesia akibat pandemi Covid-19.
BLK Komunitas pertama yang diresmikan adalah BLK Komunitas Pondok Pesantren Fisabilillah, Jalan Kampung Sawah, Kelurahan Jatimurni, Kecamatan Pondokmelati, yang menyediakan jurusan Bahasa. Sedangkan yang kedua adalah BLK Komunitas Pondok Pesantren Nurul Hikmah, Jalan Rawa Tengah, Kelurahan Cikiwul, Kecamatan Bantargebang, yang menyediakan jurusan Multimedia.
“Ini menjadi program terobosan Kementerian Ketenagakerjaan yang merupakan mitra kerja Komisi IX DPR RI untuk memperluas akses pelatihan vokasi bagi masyarakat, khususnya di kalangan komunitas lembaga keagamaan, lembaga pendidikan agama, dan serikat pekerja,” ujar Wenny Haryanto.
Dalam kesempatan itu, anggota DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) Kota Bekasi dan Depok, Jawa Barat ini mengatakan, telah berupaya memperjuangkan aspirasi warga atas kebutuhan pondok pesantren pada 2020-2021 yakni, BLK Pondok Pesantren Tahfidh Al Qur’an Binaul Ummah, Kota Depok; BLK Yayasan Pondok Pesantren Ulumul Qur’an, Kota Depok; BLK Pondok Pesantren Daarul Shafa, Kota Depok.
Selain itu, BLK Pondok Pesantren Thariiqul Jannah, Kota Bekasi; BLK Pondok Pesantren Yayasan Manabi’ul Ulum; BLK Pondok Pesantren Mudi Mekar Al – Aziziyyah. Sebelumnya pada 2021 yakni BLK Ponpes Nurul Hikmah, Kota Bekasi dan BLK Ponpes Fisabilillah Kota Bekasi.
Peresmian gedung BLK Komunitas ditandai dengan pengguntingan pita kedua dan penandatanganan prasasti Wenny Haryanto.
“Semoga BLK Komunitas ini sangat bermanfaat khusus untuk Pondok Pesantren Fisabilillah dan pada umumnya bangsa dan negara yang kita cintai bersama ini,” harapnya.
Saat di komisi IX DPR RI, Wenny mengaku, terus berbicara dengan mitra – mitra kerja yang berkaitan dengan aspirasi masyarakat. Wenny menjelaskan, pembangunan BLK Komunitas ini menjadi upaya untuk mengembangkan kompetensi calon tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja.
Pemerintah pusat melalui APBN, kata Wenny, mengalokasikan anggaran untuk pembangunan satu unit BLK Komunitas ini senilai Rp750 juta.
“Alokasi anggaran ini untuk kebutuhan pembangunan gedungnya senilai Rp500 juta, dan pengadaan perlengkapan BLK Komunitas senilai Rp250 juta,” katanya.
Kemenaker, kata Wenny, akan mengalokasikan anggaran untuk kebutuhan pelaksanaan pelatihan di BLK Komunitas selama beberapa tahun hingga BLK Komunitas ini dianggap mampu berjalan mandiri.
“Selama beberapa tahun, biaya pelatihan akan diberikan Kementerian Ketenagakerjaan sampai dianggap sudah mampu untuk berdiri sendiri,” tuturnya.
(Bie)