LAMPUNG, JURNALBABEL– Status Gunung Anak Krakatau saat ini berada di level dua atau berstatus waspada. Masyarakat direkomendasikan untuk tidak mendekati Gunung Anak Krakatau dalam radius 2 kilometer.
Dilansir Jurnalbabel.com, berdasarkan catatan BMKG Rabu sampai Kamis (25/10/2018) dini hari, gunung tersebut mengeluarkan letusan sebanyak 232 kali.
Hasil pengamatan kamera cctv, Gunung Anak Krakatau yang berada di Selat Sunda dan masuk dalam wilayah Kabupaten Lampung Selatan itu tampak melontarkan material pijar setinggi 100-200 meter. Pada saat itu terdengan dentuman bergemuruh yang berkekuatan lemah hingga kuat di pos pengamatan anak krakatau yang menyebabkan kaca dan pintu pos bergetar.
Menurut keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dilansir dari Antara, Kamis (25/10/2018) yang meneruskan laporan petugas kementerian ESDM, Badan Geologi, PVMBG pos pengamatan gunung anak krakatau.
Selama pengamatan visual gunung api itu mengalami letusan yang mengakibatkan gempa sebanyak 232 kali, amplitudo 38-58 mm, berdurasi 29-102 detik.
Vulkanik dangkal sebanyak 9 kali, amplitudo 7-40 mm berdurasi 10-14 detik, dan Vulkanik dalam 6 kali, amplitudoq 38-50, s-p 1-2 detik, durasi 8-20 detik, Tremor Menerus 3-31 mm (dominan 7 mm).
Mengingat aktivitas gunung anak krakatau yang saat ini berada di level II (waspada), masyarakat atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati anak krakatau. (*/Shl)