JurnalBabel.com – Anggota Komisi VI DPR Fraksi Gerindra, Hendrik Lewerissa, berharap progres pembangunan ruas jalan tol Yogyakarta-Bawen dan jalan tol Yogyakarta-Solo dapat diselesaikan sesuai dengan jangka waktu yang sudah ditetapkan dalam perjanjian atau dalam sebuah kontrak.
Sebab, kata dia, konsekuensi dari keterlambatan penyelesaian proyek infrastruktur memiliki resiko yang besar terhadap kerugian bagi negara.
“Tentu kita tidak menghendaki adanya kerugian, dengan adanya Penyertaan Modal Negara (PMN) yang disuntikkan kepada BUMN Adhikarya selaku BUMN yang menangani, tentu dengan harapan direksi dan manajemennya bisa meningkatkan kinerja operasional dan keuangannya. Dan kita juga berharap terhadap BUMN di bidang konstruksi lainnya dapat tumbuh menjadi perusahaan konstruksi yang sehat,” harap Hendrik Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), beberapa hari yang lalu.
Lebih lanjut dalam hal pembebasan lahan, Hendrik juga menilai hal tersebut merupakan sebuah tantangan terbesar dalam suatu proyek infrastruktur yang harus dihadapi oleh perusahaan BUMN konstruksi.
“Tentu agar berjalan lancar tetap membutuhkan dukungan dari berbagai pihak termasuk pemerintah pusat dan daerah,” imbuhnya. (Bie)
Sumber: dpr.go.id