JurnalBabel.com – Dalam upaya memperkuat wawasan kebangsaan dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Anggota DPR/MPR RI dari Fraksi PKB, N.M. Dipo Nusantara Pua Upa, melaksanakan kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI dengan tema “Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia”.
Sosialisasi yang dihadiri beberapa perwakilan tokoh pemuda,Tokoh Masyarakat, dan tokoh Wanita dari beberapa Desa di Kecamatan Nangapanda, diadakan di Aula Kantor Camat Nangapanda, Kabupaten Ende, NTT, Selasa (25/2/2025).
Kegiatan ini menjadi ruang refleksi kebangsaan di tengah derasnya arus globalisasi, perkembangan teknologi, serta potensi disintegrasi sosial akibat perbedaan pandangan, identitas, dan kepentingan.
Sosialisasi ini bertujuan menghidupkan kembali kesadaran kolektif masyarakat bahwa Pancasila bukan sekadar simbol atau dokumen sejarah, melainkan sebuah nilai hidup yang harus diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Dipo Nusantara dalam pemaparannya menyampaikan bahwa Pancasila bukan hanya sebagai dasar negara, melainkan juga sebagai entitas dan identitas bangsa Indonesia yang mempersatukan keberagaman suku, agama, ras dan budaya.
Dipo menegaskan bahwa Pancasila adalah DNA bangsa Indonesia sebuah fondasi ideologis, kultural, dan spiritual yang mengikat seluruh elemen bangsa dalam satu simpul kebangsaan.
“Pancasila bukan hanya dasar negara, tetapi adalah jiwa dan napas Indonesia. Di tengah kompleksitas zaman, kita harus kembali ke jati diri kita. Pancasila adalah entitas yang membentuk siapa kita sebagai bangsa dan identitas yang menunjukkan kepada dunia siapa kita sebenarnya,” tegas Dipo Nusantara.
Ia juga mengingatkan bahwa tantangan kebangsaan saat ini bukan lagi datang dari penjajah, melainkan dari dalam: lunturnya nilai-nilai gotong royong, menguatnya ego sektoral, polarisasi politik, dan ancaman intoleransi.
Empat Pilar MPR RI yang terdiri dari Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika merupakan pedoman utama yang harus terus diterapkan agar bangsa ini tetap kokoh di tengah tantangan zaman.
“Kami ingin kegiatan seperti ini rutin dilakukan. Pancasila harus dikenalkan bukan hanya dalam forum resmi, tapi juga dalam ruang-ruang publik, komunitas, bahkan media sosial,” ujar M Syaiful salah satu peserta dalam sesi tanya jawab.
Sosialisasi ditutup dengan penegasan kembali komitmen bersama untuk menjadikan Pancasila sebagai landasan berpikir dan bertindak, serta mengajak masyarakat untuk lebih proaktif menjaga kebinekaan dalam bingkai persatuan dan kesatuan.