JURNALBABEL.Com– Presiden Rodrigo Duterte kembali melontarkan kritikan terhadap gereja katolik Filipina.
Terbaru, Duterte mengkritik Uskup dan Imam katolik yang mengumpulkan uang jemaat dengan memanfaatkan momentum pembaptisan, pernikahan, dan pelayanan bagi yang meninggal.
“Ketika ada yang meninggal, Anda harus membayar, ketika ada yang dibaptis, Anda harus membayar,” kritik Duterte.
Bahkan dalam sebuah pidatonya di Kota Davao, sebagaimana dilansir Tempo 28 November 2018, Duterte meminta umat katolik tak perlu ke gereja untuk berdoa.
“Anda (lebih baik) membangun kapel sendiri di rumah dan berdoa di sana. Anda tidak harus pergi ke gereja untuk membayar orang-orang ini,” kata dia.
Lantas dia dengan cepat menjelaskan bahwa umat Katolik harus tetap pergi ke gereja jika gereja itu dijalankan para imam yang berteman dengannya.