Jakarta, JurnalBabel.com – Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu mengatakan ada upaya membenturkan Islam dengan Pancasila dan NKRI, dengan stigmatisasi bahwa muslim yang taat tidak bisa menjadi seorang Pancasilais sekaligus nasionalis sejati.
Hal demikian disampaikannya dalam Pidato Kebangsaan Partai Politik dalam rangka HUT ke-50 CSIS Indonesia, Jumat (20/8/2021).
Ia kemudian menegaskan, Islam, Pancasila, dan NKRI bukan hal yang perlu dipertentangkan dan dipisahkan, menurutnya pihak yang sengaja membenturkan Islam, Pancasila dan NKRI sama dengan memunggungi takdir sejarah.
“Perlu kita tegaskan disini bahwa Islam, Pancasila dan NKRI adalah satu kesatuan yang tak bisa dipisahkan. Barangsiapa yang membenturkan antara Islam, Pancasila, NKRI, maka dia dengan sengaja memunggungi takdir sejarah terbentuknya Republik Indonesia, ” tegasnya.
Ia mengutip perkataan dari sosok Guru Bangsa HOS Tjokroaminoto, bahwa Islam tidak pernah menghalang-halangi tumbuhnya nasionalisme, justru Islam lah yang menumbuhkembangkan nasionalisme di Indonesia.
Lebih lanjut anggota komisi I DPR ini mengajak segenap komponen bangsa untuk merealisasikan nilai-nilai Pancasila, ia juga menyerukan untuk mengakhiri klaim-klaim sepihak yang bisa membenturkan dan melukai sesama anak bangsa.
“Bagi PKS, Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika adalah konsensus bangsa yang tidak perlu diperdebatkan lagi. Tugas kita saat ini adalah merealisasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila itu kita amalkan bukan kita perdebatkan, ” kata Syaikhu.
“Mari kita akhiri klaim-klaim sepihak Saya Pancasila, Kami Pancasila. Tindakan klaim-klaim sepihak tersebut akan melukai dan membenturkan identitas sesama anak bangsa. Kita harus sama-sama mengumandangkan Kita Pancasila,” pungkasnya. (Bie)