Jakarta, JURNALBABEL- Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei jelang Pilpres 2019 kurang dari sebulan. Hasilnya, pengetahuan pemilih Indonesia terkait Pemilu Serentak 2019 masih minim.
Peneliti LSI Denny JA Ikrama Masloman menjelaskan bahwa kalangan pemilih yang tidak terinformasi ternyata masih cukup besar.
Hal ini tercermin dari tingkat pengenalan pelaksanaan Pilpres 2019. Baru 65,2 persen yang mengaku mengetahui jadwal pemungutan suara Pemilu Serentak 2019. Sedangkan sebanyak 29,5 persen reponden masih belum tahu.
“Tapi, ketika yang mengklaim tahu [jadwal Pilpres 2019] tadi ditanyai lebih spesifik tanggal dan bulan pelaksanaannya, ternyata masih ada yang salah. Ini mencerminkan pemilih kita masih kurang well educated,” ungkap Ikrama dalam jumpa pers dengan tema ‘Siapa Dirugikan Golput: Jokowi atau Prabowo? di kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Selasa (19/3/2019).
Hal ini tercermin dari persentase jawaban atas basis suara yang mengklaim tahu, yang menyebut ’17 April’ atau menjawab dengan benar, hanya 75,8 persen, sedangkan yang masih salah 24,2 persen.
“Artinya apabila digabungkan, responden yang tahu dan dapat menyebutkan tanggal pelaksanaan Pilpres dengan benar hanya 49,4 persen [dari total suara responden],” ujar Ikrama.
Ikrama melanjutkan, kurangnya edukasi rawan menjadi penyebab golput terbesar dari kantong-kantong suara yang diteliti LSI. Yaitu, untuk kategori pemilih wong cilik, pemilih milenial, dan pemilih emak-emak.
Sedangkan, untuk kategori pemilih minoritas, alasan golput teknis seperti berlibur, bepergian untuk ibadah, dan merasa tidak aman saat hari pemilihan menjadi faktor terbesar.
Sementara untuk kategori kalangan terpelajar, golput disebabkan faktor ideologis, seperti apatisme politik dan protes politik.
Sekedar informasi survei LSI Denny JA dilakukan pada tanggal 18-25 Februari 2019 melalui face to face interview menggunakan kuesioner. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan 1200 responden dan margin of error sebesar +/- 2,9 %.
Survei dilaksanakan di 34 provinsi di Indonesia. Kami juga melengkapi survei dengan penelitian kualitatif dengan metode analisis media, FGD, dan in depth interview. Survei ini dibiayai sendiri oleh LSI Denny JA. (Joy)
Editor: Bobby