Jakarta, JURNALBABEL – Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Sodiq Mujahid mendorong polisi mengusut tuntas kericuhan yang dilakukan simpatisan Partai Demokrasi Indoensia Perjuangan (PDIP) di Masjid Jogokariyan, Yogyakarta.
Kendati sudah diselesaikan secara damai, Sodiq mengatakan pihaknya menyayangkan adanya provokasi terhadap masjid oleh pendukung inkumben.
“Polisi harus mengambil tindakan tegas dan tidak cukup hanya dengan meminta maaf dan perdamaian. Insidan ini harus diusut tuntas,agar ada efek jera. Efek jera dalam hal provokasi dan perusakan masjid sangat penting sekali agar tidak terulang pelecehan dan pengrusakan masjid dan tenpat ibadah agama apapun di NKRI kedepan,” Kata Sodiq dalam keterangannya, Senin (28/1/2019).
Sodiq mengatakan, insiden kericuhan di masjid Jogokariyan semakin menunjukkan adanya ambivalensi di kubu inkumben. Di satu sisi ingin merangkul umat Islam dengan memilih Ma’ruf Amin sebagai cawapres, di lain pihak memusuhi Islam. Disatu sisi, anti politik identitas,tapi dilapangan menegakan identitas anti beragama.
“Masjid adalah tempat ibadah umat Islam. Provokasi apalagi perusakan fasilitas masjid masuk dalam kriteria menghina tempat ibadah umat. Tindakan seperti ini jika dibiarkan bisa mengarah seperti peristiwa yang terjadi awal tahun 65 ketika sekelompok Pemuda Rakyat menyerang masjid dan peserta training PII yg disebut peristiwa Kanigoro. Publik bisa menilai sesungguhnya siapa yang memusuhi Islam dan menggunakan isu-isu keagamaan dalam pilpres.
Publik juga akan menilai keadilan dan komitmen aparat keamanan serta aparat penegak hukum di wilayah strategiz dan sensitif di NKRI ini” ucap Sodiq yang juga Wakil Ketua Komisi VIII DPR ini.
Sebelumnya, sejumlah massa pendukung Jokowi yang mengenakan atribut PDIP membuat keributan di masjdi Jogokariyan, Yogyakarta.
Kericuhan pada Minggu (27/1) sore itu dipicu saat rombongan massa yang baru saja pulang dari deklarasi mendukung capres 01 Jokowi – Ma’ruf Amin di Stadion Mandala Krida, mencopoti spanduk yang berada di area jalan di depan masjid. Tak hanya itu saja, massa juga berhenti di depan masjid dan menggeber motornya. (Joy)
Editor: Bobby