Tanjungpandan, JURNALBABEL—Di Kabupaten Belitung, atlet dan siswa yang sedang dan pernah berprestasi, dijamin mendapat apresiasi dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) nya. Jaminan sekaligus kabar baik ini datang dari Wakil Bupati Belitung, Isyak Meirobie.
“Atlet dan siswa berprestasi perlu diapresiasi. Sehingga perlu didukung rancangan anggaran untuk beasiswa prestasi,” ungkap Wakil Bupati Isyak Meirobie dalam Rapat Pemantapan Program Sistem Informasi Pendampingan Pendidikan dan Olahraga (Simpor) di Ruang Rapat Bupati Belitung pada Selasa (22/1/2019).
Di sektor Pendidikan, kata Isyak, Simpor memperhatikan prestasi sejak pendidikan dasar dan menengah. “Jadi tidak hanya perguruan tinggi, kita mendata anak yang tidak mampu, dari tingkat dasar dan menengah,” tegas sosok yang mengajak Ahok masuk ke dunia politik ini.
Kepada anak-anak yang didata itu, tutur Isyak akan dilengkapi tas dan seragam. “Nantinya akan diberikan kartu Simpor ber-QR yang dapat ditransaksikan ke outlet (toko) yang menyediakan perangkat sekolah dan berlaku,” ujar Isyak lagi.
Wakil Bupati yang tergolong muda ini, mengulangi lagi petunjuk Bupati. “Berdasarkan petunjuk Bupati, beasiswa harus diperuntukkan kepada siswa yang kurang mampu,” tutur Isyak. Sehingga bagi Isyak, kreativitas pengelolaan anggaran ini penting.
Di sisi lain, Isyak mewacanakan agar bantuan dikaitkan dengan bantuan sosial lain seperti bantuan rumah sebagai bentuk apresiasi atlet.
Kadis Pemuda dan Olahraga Mendukung
Sementara Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, MZ. Hendra Caya turut mendukung program Simpor, khususnya pada dua hal apresiasi yang ditujukan untuk atlet dan pendamping. “Di Bekasi dasar hukum beasiswa atlet tidak perlu dengan Perda, cukup dengan Keputusan Bupati. Sekarang atlet kita sudah bicara di tingkat nasional. Kita juga memberikan insentif cabang olahraga tertentu melalui Pembinaan Olahragawan Berbakat”, ujar Hendra.
Kadispora mengakui dalam RPJMD, belum tercantum proyeksi lima tahunan atlet berprestasi. “Sesuai UU Sistem Olahraga, dibantu dengan KONI. KONI memetakan atlet berprestasi pada olahraga unggulan”, tambah Hendra.
Kabid Pembinaan Prestasi Dispora, Subagio melihat perlu adanya sinergi antara Dispora dan Dinas Pendidikan sehingga prestasi olahraga sejalan dengan prestasi pendidikan. Di daerah lain memang sudah banyak yang memiliki Masterplan Pembinaan Atlet.
Selain itu, olahraga tradisional yang merupakan bagian dari pembudidayaan olahraga (tradisional) turut mendapat perhatian dalam program Simpor ini. Setidaknya olahraga sumpit, bakiak dan hadang (gala panjang) sudah digelar dalam bentuk kompetisi tingkat provinsi. Nantinya juga akan dijajaki kemungkinan memasukkan cabang olahraga tradisional. Wakil Bupati menaruh perhatian khusus terhadap olahraga yang berimplikasi terhadap pariwisata yakni Festival Marching Band Nusantara.
Sementara Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Paryanta mengatakan selama ini ada program serupa seperti Kartu KIP dan perlu memperhatikan akurasi data penerima bantuan. “Kita sudah menjajaki kerjasama dengan perguruan tinggi, terkait beasiswa perguruan tinggi tetapi perlu disinkronkan. Apakah dikelola Dinas Pendidikan atau Dinas Sosial”, ujar Paryanta.
Perhatian Pemkab Belitung terhadap warga yang berprestasi ini perlu diperhatikan secara serius. “Sudah lama, tunas muda kita menanti apresiasi,” tegas Isyak. (Fadli)
Editor : Stefan