Jakarta, JurnalBabel.com – Israel akan terus melakukan kejahatan aneksasi wilayah negara Palestina karena tidak ada sanksi negara-negara dan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
Demikian dikatakan oleh Anggota Komisi I DPR, Sukamta, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (14/5/2022), menanggapi Israel menyetujui pembangunan 4.427 rumah baru di wilayah pendudukan Tepi Barat.
“Kejahatan Israel kepada Palestina terus berlangsung akibat tidak ada sanksi tegas dari Perserikatan Bangsa Bangsa dan komunitas internasional,” kata Sukamta.
Konflik Israel terus memanas ketika dunia fokus pada konflik Ukraina-Rusia. Belum lama ini terjadi penembakan terhadap jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh oleh pasukan Israel. Bulan Ramadan lalu, kaum muslimin Palestina yang sedang beribadah di masjid Al Aqsa diserbu polisi Israel menyebabkan puluhan luka-luka.
Menurut Sukamta, perbedaan sikap jelas terlihat dari sanksi dunia internasional kepada Rusia. Ukraina yang disebut kawan terus di support, Rusia sebagai penjajah diberikan beragam sanksi tegas.
“Standar ganda negara-negara di dunia ini memalukan dan menunjukan bahwa politik dan ekonomi berada di atas kemanusiaan. Padahal penjajahan Israel kepada Palestina lebih lama dan lebih parah dari segi aneksasi wilayah, jumlah korban rakyat Palestina dibandingkan apa yang dialami Ukraina,” paparnya.
Wakil Ketua Fraksi PKS ini kemudian memberikan saran kepada pemerintah Indonesia dalam konflik Palestina dan posisi Indonesia dalam geopolitik dunia. Pasalnya, Indonesia sebagai negara yang menentang penjajahan di dunia perlu melakukan langkah-langkah strategis jangka pendek dan jangka panjang.
“Posisi Indonesia yang kini memimpin G-20 baru menjadi good boy, penyelenggara kegiatan G-20. Indonesia belum menjadi pemimpin sesungguhnya yang bisa menekan dan mengarahkan negara-negara maju dan berkembang lainnya dalam agenda Internasional Indonesia khususnya di Palestina,” sesalnya.
Sebab itu, legislator asal Yogyakarta ini mendorong langkah jangka pendek agar Indonesia melakukan diplomasi untuk menekan Israel bahkan mendorong PBB mengirimkan pasukan perdamaian ke Palestina dan memberikan sanksi tegas ke Israel.
“Langkah jangka panjangnya ialah memperkuat ekonomi, teknologi dan pertahanan Indonesia agar negara-negara maju tidak meremehkan Indonesia,” saran Ketua Bidang Pembinaan dan Pengembangan Luar Negeri DPP PKS ini.
(Bie)