Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi III DPR, Santoso, menilai hukum di Indonesia telah runtuh jika benar masih ada hakim bermain dalam menangani perkara di pengadilan, termasuk kasus pembunuhan Brigadir Yosua yang melibatkan mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo.
Hal itu dikatakan Santoso kepada wartawan, Kamis (5/1/2023), menanggapi viralnya dua video di media sosial yang menunjukkan seorang pria diduga ketua majelis hakim kasus pembunuhan Brigadir Yosua, Wahyu Iman Santoso, membocorkan akan menjatuhkan hukuman seumur hidup kepada Sambo.
Dalam video itu ditulis bahwa Wahyu tak peduli dengan fakta dan bukti lain selain dari terdakwa Richard Eliezer alias Bharada E.
Dua video tersebut diunggah oleh akun hakimhalu_ dan akun pencerahkasus. Video pertama yang diunggah hakimhalu_ berdurasi 1 menit 26 detik. Isinya memperlihatkan Hakim Wahyu tengah berbincang melalui telepon.
“Karena hukum telah diperjual belikan. Hukum telah menjadi komoditas seperti barang dagangan,” kata Santoso kepada wartawan, Kamis (5/1/2023).
Menurut Santoso, rakyat saat ini tidak percaya terhadap proses peradilan karena hukum berpihak kepada para pemesan vonis bukan pada kebenarannya.
“Rakyat tidak percaya dengan proses peradilan karena memang itulah yang terjadi saat ini. Dimana hukum berpihak kepada para pemesan vonis bukan pada kebenaran,” ujarnya.
Lebih lanjut Santoso mengatakan hakim memang memiliki independensi tidak boleh ada intervensi serta tekanan dalam memutus perkara. Namun hakim tidak boleh berlindung dari bebas merdeka itu. Dengan demikian melupakan hakikatnya untuk memutuskan perkara yang tidak dilandasi dengan kebenaran.
“Serta keadilan berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa,” ucapnya.
Politisi Partai Demokrat ini mendesak Komisi Yudisial (KY) untuk menelusuri jejak video yang beredar di jejaring media sosial tersebut. Santoso juga mendorong masyarakat untuk melaporkan video tersebut ke KY.
“Sebaiknya video itu jangan dianggap sebagai kebenaran faktual. Lebih baik ada elemen masyarakat yang melaporkan ke KY untuk diselidiki tanpa prasangka,” katanya. (Bie)
Sumber: matabangka.com