Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota Komisi VIII DPR, Muhammad Husni, menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025 yang secara umum dinilai berjalan baik. Namun, ia memberikan sejumlah catatan penting sebagai bahan evaluasi untuk perbaikan di masa mendatang.
Catatan pertama yang disorot Husni adalah tingginya angka kematian jemaah haji. Meski secara jumlah nominal menurun dibandingkan tahun 2024, secara persentase justru meningkat seiring adanya penambahan kuota jemaah.
“Data yang disampaikan Pak Menteri Agama, ada 447 jemaah wafat tahun ini. Sekilas tampak menurun dibandingkan 2024, padahal secara persentase naik karena kuota haji tahun lalu ditambah 20.000. Jadi, persentasenya tetap meningkat,” jelas Husni dilansir dari situs resmi Partai Gerindra, Selasa (2/9/2025).
Husni juga menyoroti kebijakan pemerintah Arab Saudi yang membatasi tindakan medis tim kesehatan haji Indonesia. Menurutnya, hal ini menyebabkan jemaah yang sakit harus dirujuk ke rumah sakit Arab Saudi, yang justru menambah beban mental.
“Begitu jemaah kita sakit dan harus dirujuk ke rumah sakit Arab Saudi, seringkali kondisinya justru makin berat. Kalau awalnya hanya sakit kepala, begitu harus dipindahkan ke rumah sakit bisa tambah satu penyakit lagi, yaitu stres,” ungkapnya.
Ia menekankan pentingnya kerja sama lebih luas antara BPH dan rumah sakit di Arab Saudi agar pelayanan kesehatan bagi jemaah lebih maksimal.
Selain itu, Husni mengapresiasi penerapan kartu digital Nusuk oleh pemerintah Arab Saudi. Menurutnya, kartu ini sangat membantu jemaah jika tersesat karena berisi data lengkap. Namun, ia menyayangkan masih adanya jemaah Indonesia yang belum kembali ke Tanah Air hingga saat ini.
“Kartu Nusuk ini bermanfaat, tapi harus dimaksimalkan, terutama untuk melacak jemaah yang tersesat atau belum pulang,” kata politisi Partai Gerindra ini.
Sebagai informasi, jumlah jemaah haji yang wafat pada penyelenggaraan haji tahun 1446 H/2025 M mencapai 447 orang, terdiri dari 435 jemaah reguler dan 12 jemaah haji khusus. Sementara hingga 25 Agustus 2025, masih ada 6 jemaah haji asal Indonesia yang menjalani perawatan di rumah sakit Arab Saudi.