Jakarta, JurnalBabel.com – Tingginya angka kecelakaan kereta api pada lintasan sebidang mendapat sorotan dari Anggota Komisi V DPR RI Ahmad Syaikhu.
Dia mempertanyakan hal itu kepada Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Zulkifli saat Rapat Dengar Pendapat (RDP), di Gedung Parlemen, Senayan, Kamis, (10/9/2020).
Menurut Syaikhu, kecelakaan pada lintasan sebidang kerap terjadi khususnya di daerah-daerah padat seperti Karawang-Bekasi. Tahun 2019 lalu, Kereta api Argo Parahyangan menabrak kendaraan bus Argo Mas, di perlintasan KM 67 Klari, Kabupaten Karawang, pada Senin (26/8/2019).
“Saya belum melihat dalam paparan bapak belum ada soal mengatasi hal ini,” kata Syaikhu.
Politisi PKS itu meminta agar Kemenhub segera melakukan tindakan untuk mengurangi angka kecelakaan.
Sebab, berdasarkan data, selama tahun 2019 telah terjadi 260 kali kecelakaan yang mengakibatkan 76 nyawa melayang pada perlintasan kereta api (KA) sebidang.
Lalu tahun sebelumnya, terjadi 395 kecelakaan yang menyebabkan 245 orang luka berat sampai meninggal dunia. Total, selama dua tahun telah terjadi 655 kecelakaan.
“Mohon dipertimbangkan untuk mengurangi angka kecelakaan. Khususnya daerah padat yang akan dibuat double-double track, dimana waktu antara satu kereta dengan kereta lainnya semakin pendek, dengan membuat fly over, underpass atau palang pintu pada perlintasan sebidang,” ujar Syaikhu.
Mantan Wakil Walikota Bekasi itu perlu mempertanyakan hal ini, sebab setiap tahun jumlah pengguna jasa transportasi kereta api terus mengalami peningkatan.
Tercatat, pada tahun 2018 jumlah penumpang kereta api tercatat sebanyak 425 juta penumpang. Sedangkan di tahun 2019 jumlahnya mencapai angka 432 juta penumpang.
“Jumlah pengguna jasa yang terus meningkat ini harus diimbangi dengan tingkat kenyamanan, keamanan dan keselamatan yang juga membaik,” tegas Syaikhu. (Bie)