JurnalBabel.com—Bupati Bangka Barat, Markus SH, meminta segenap pihak terutama generasi muda untuk mencintai dan melestarikan kekayaan budaya yang dimiliki Bangka Barat.
“Melestarikan budaya lokal harus dilakukan generasi muda sebagai warisan kekayaan bangsa,” kata Markus saat membuka Festival Bumi Sejiran Setason 2019 di Lapangan Gelora Muntok, Kamis (29/8) pagi.
Festival Bumi Sejiran Setason ini berlangsung selama dua hari mulai Kamis-Jumat, (29-30/8) dengan tema ‘Bekesah’. Pada hari pertama, diadakan lomba campak, dambus, rudat, dan rebana (CDRR), sementara hari kedua akan digelar lomba tari kreasi.
Bupati Markus menyampaikan, mencintai dan melestarikan keanekaragaman seni dan budaya yang dimiliki Bangka Barat merupakan wujud tanggungjawab bersama terutama generasi muda. Karena itu, acara lomba campak, dambus, rudat, dan rebana ini sangatlah bermanfaat bagi kelangsungan perkembangan seni budaya dan kepariwisataan Bangka Barat.
“Dengan diadakannya festival ini, diharapkan akan timbul kesadaran bagi generasi muda untuk lebih mencintai dan timbul minat yang kuat melestarikan seni budaya bangsa kita. Festival ini sebagai upaya pemerintah menggalakkan kesenian daerah dan melestarikannya agar tidak terpengaruh dari budaya asing yang begitu mudah masuk melalui berbagai media. dengan melestarikan seni tersebut, karakter masyarakat akan terjaga karena di dalamnya terkandung nllal-nilai tradisi dan agama yang bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari,” beber politisi PDI Perjuangan ini.
Markus lantas berharap, ke depan semakin banyak dibuka sanggar seni di Bangka Barat agar kesenian asli tetap terjaga sehingga kegiatan kesenian bisa berjalan dan semakin diminati berbagai kalangan.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bangka Barat sekaligus ketua panitia penyelenggara Bambang Haryo Suseno menjelaskan, untuk hari ini lomba campak, dambus, rudat, dan rebana ini diikuti 36 sanggar terdiri dari campak 8 grup, dambus 13 grup, rudat 8 grup, rebana 7 grup.
“Hari pertama lomba CDRR ini diikuti 36 sanggar. Adapun tujuan kegiatan ini untuk menumbuhkan kesadaran generasi muda agar semakin mencintai seni budaya bangsa, melestarikan budaya asli daerah serta mendorong masyarakat berkreasi di bidang seni,” tutupnya. (Shl)