Jakarta, JURNALBABEL – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membentuk 888 tim advokasi untuk mengawal pemenangan PKS dalam Pemilu 2019.
“PKS telah mempersiapkan 888 tim pengacara yang akan didistribusikan ke seluruh Indonesia. Tim pengacara ini akan mengawal pemenangan PKS diseluruh Indonesia baik level DPP, DPW maupun DPD,” kata Ketua Advokasi DPP PKS, Agus S.P Otto di Hotel Sofyan Betawi, Jakarta Pusat, Jum’at (18/01/2019).
Lelaki yang akrab disapa Agus Otto ini menjelaskan tim advokasi tersebut dibentuk sebagai respons PKS untuk mengawal proses demokrasi yang jujur dan adil. Terlebih dari itu, menurut dia tim advokasi ini juga bertugas untuk menjaga suara rakyat dalam pemilu.
“Pemilu ini memiliki asas LUBER, jangan sampai dalam prosesnya ada kecurangan-kecurangan. Seperti kemarin masalah DPT ganda, kecurangan seperti ini jangan sampai berulang. Bahkan, PKS pada tahun 2009 pernah sidang di MK hampir 24 jam untuk mengamankan suara. Kenapa? Agar jangan ada satu suarapun yang dititipkan rakyat kepada PKS hilang, itulah fungsi kami sebagai tim advokasi,” tegas Agus Otto.
Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman menyebut tim advokasi memiliki peran penting untuk mengantarkan PKS pada kemenangan.
“Tim advokasi ini memiliki peran penting ya dalam proses pemenangan kita nanti. Kita telah mendorong kader kita untuk bergerak memenangkan hati masyarakat. Nah itu semua kan muaranya di bilik suara, setelah di bilik suara belum selesai sampai pemunguman oleh KPU. Disitulah pentingnya tim advokasi,” papar Sohibul.
“Kita tidak ingin suara masyarakat dikhianati oleh kecurangan. Untuk itu perlu dikawal, agar suara masyarakat tidak ada yang dimanipulasi baik itu dihilangkan ataupun adanya suara-suara siluman. Karenanya tim advokasi ini memiliki peran untuk menuntun demokrasi kita agar lebih baik dan berkualitas,” lanjutnya.
Sebagai partai yang sudah empat kali menjadi peserta pemilu, Sohibul menerangkan kinerja tim advokasi dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan. Ia berharap, dengan pemilihan yang disatukan antara Pileg dan Pilpres tidak mengganggu fokus dari kinerja tim advokasi.
“Pengalaman-pengalaman yang lalu, PKS dari sisi saksi dan tim advokasi selalu gangguh. Ini harus dipertahankan, kalau bisa ditingkatkan. Meskipun Pileg dan Pilpres sekarang digabung, tapi kita harus memperhatikan keduanya. Kaduanya sama-sama penting dan tim advokasi akan dibagi untuk mengawal keduanya,” terang Doktor lulusan Jepang ini. (Steve)
Editor: Bobby