Jakarta, JurnalBabel.com – Ketua Forum Presidium Belitung Timur, A Rani Rasyid menilai Kabupaten Belitung Timur membutuhkan sosok pemimpin yang berpengalaman dan memiliki pengetahuan luas serta berkomitmen dan memahami kondisi kebutuhan masyarakatnya.
Menurutnya, calon Bupati Belitung Timur petahana Burhanudin merupakan sosok yang tepat untuk memimpin Belitung Timur kedepan, karena berpengalaman dan memiliki rekam jejak yang baik selama kepemimpinannya.
“Pak Burhanudin dari pasangan calon nomor satu ini menurut saya sosok yang pas memimpin Belitung Timur lima tahun ke depan. Selain karena berpengalaman di birokrasi, dia sudah lima tahun memimpin pasti memahami tentang situasi dan kondisi pemerintahan, apa lagi masalah kemasyarakatan, itu yang lebih konkret yang kita lihat sekarang ini.” kata Rani Rasyid dalam keterangan tertulisnya, Rabu (25/11/2020).
Rani Rasyid menambahkan, pendamping Burhanudin yaitu Khairil Anwar yang merupakan mantan Camat, merupakan pasangan serasi, yang paham menjalankan roda pemerintahan.
“Apalagi pasangannya dengan Khairil. Khairil kan mantan camat, sudah berapa kali camatnya kan, jadi paham juga lah tentang pemerintahan, dibandingkan mungkin hanya wakil saja yang pengalaman, bahasanya lebih mengena dengan saudara Burhanudin ini,” ungkapnya.
Menurut Rani Rasyid, pasangan Burhanudin dan Khairil Anwar ini tidak hanya kaya akan pengalaman birokrasi tapi juga pengalaman dari segi kemasyarakatan di lapangan.
“Dari segi pengalaman pemerintahan maupun dari segi pengalaman kemasyarakatan, lebih afdol kan pasangan nomor urut satu ini,” ujarnya.
Selain itu, Rani Rasyid juga berharap Pilkada Belitung Timur 2020 yang tinggal menghitung hari ini dapat berjalan lancar, jujur, adil dan kondusif.
“Harus adil dan jujur kan itu kan Jurdilkan pemilunya harus ikut itu, jangan ada yang melenceng dari itu, kesepakatannya pemilu langsung itu kan agar masyarakat di beri kesempatan yang seluas-luasnya untuk memilih pemimpin,” harapnya.
Dan juga tidak ada intervensi atau penekanan-penekanan kepada masyarakat yang akan memilih pemimpinnya, serta mengedepankan program-program untuk masyarakat dibandingkan dengan kampanye hitam untuk menjatuhkan lawan.
“Tidak perlu ada penekanan-penekana politik, itu yang penting, tidak ada intervensi-intervensi politik, yang penting bagaimana mengkampanye kan program yang baik untuk masyarakat,” pungkasnya. (Bie)