Jakarta, JurnalBabel.com – Pengamat intelijen dan pertahanan Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati menyambut positif dihidupkannya kembali jabatan Wakil Panglima TNI (Wapang) yang akan ditunjuk oleh Presiden Jokowi dalam waktu dekat ini melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 66 Tahun 2019 tentang Susunan Organisasi TNI. Pasalnya, dalam sejarah TNI jabatan Wapang terbukti cukup efektif mengendalikan operasional ketiga matra baik satuan tempur TNI AD, TNI AL maupun TNI AU.
Bahkan menurut dia dalam situasi krisis peran Wakil Panglima TNI sangat signifikan membantu Panglima TNI pada tataran politis dan strategis. “Beberapa negara di dunia juga menganut struktur organisasi militer yang sama pada jabatan Wakil Panglima. Bahkan dengan kompleksitas peperangan modern di masa mendatang, jabatan Wakil Panglima TNI dinilai sangat strategis,” ujar Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (16/11/2019).
Lebih lanjut mantan anggota komisi I DPR ini mengatakan Wakil Panglima TNI bertanggung jawab atas pembinaan kekuatan ketiga matra sekaligus interoperabilitas semua kekuatan. Pembinaan utamanya standarisasi kemampuan peperangan yang terintegrasi agar TNI ke depan lebih efektif dan lebih efisien. Standarisasi juga pada pembinaan Alutsista agar siap siaga 24 jam untuk dikerahkan.
“Penggelaran Alutsista TNI memang menjadi perhatian utama di dalam implementasi Network Warfare Centric sebagaimana kebijakan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto,” katanya.
Perempuan yang biasa disapa Nuning ini menambahkan dikaitkan implementasi ASEAN Political-Security Community (APSC) untuk seluruh negara anggota ASEAN, maka Wakil Panglima TNI juga melaksanakan pembinaan kekuatan TNI memenuhi standar kualifikasi kerjasama internasional. “Kemampuan operasional dan diplomasi TNI dalam berbagai operasi militer di bawah bendera ASEAN dan PBB juga menjadi tanggung jawab Wakil Panglima TNI,” ungkapnya.
Nuning menandaskan kemampuan pada tataran internasional ini juga sejalan dengan kebijakan Kementerian Luar Negeri untuk meningkatkan kepemimpinan Indonesia di ASEAN. “Banyak kalangan pakar militer dunia menilai pentingnya kemampuan TNI untuk memimpin angkatan bersenjata di kawasan dalam operasi perdamaian dunia,” pungkasnya. (Bie)
Editor: Bobby