Jakarta, JurnalBabel.com – Analis politik Hendri Satrio menyatakan fokus pertarungan dalam Pilpres 2024 saat ini hanya antara dua nama capres potensial.
Menurut pandangan Hendri Satrio, dua capres yang layak ditonton pada Pilpres 2024 mendatang hanya Anies Baswedan dari NasDem dan Ganjar Pranowo dari PDIP.
Hal ini Hendri Satrio ungkapkan melihat dari status dari Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo yang saat ini sama-sama sudah menjadi rakyat biasa.
“Pertarungan yang menarik layak ditonton saat ini hanya melibatkan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo,” kata Hensat sapaan akrab Hendri Satrio dari akun Twitter @satriohendri, Rabu (6/9/2023).
Sebagai informasi, Ganjar telah pensiun dari jabatannya sebagai Gubernur Jawa Tengah pada tanggal 5 Agustus 202.
Dan posisi ini telah digantikan oleh Pj Gubernur, Nana Sudjana, yang ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sementara itu, Anies telah mundur dari jabatan Gubernur DKI Jakarta pada 16 Oktober 2022 lalu.
Sehingga Hendri menyebut saat ini keduanya memiliki status sebagai warga biasa.
“Sebab keduanya sudah menjadi warga biasa, bahkan Anies telah menjadi warga biasa sejak tahun 2022,” ucapnya.
Di sisi lain, ia menilai bahwa capres dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto, yang masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan saat ini.
” Prabowo masih dalam kapasitas pejabat pemerintah,” tuturnya.
Dirinya meyakini bahwa jika Prabowo bersaing dengan Ganjar dan Anies, maka pertarungan tersebut akan sangat sulit.
“Maka persaingan antara rakyat biasa dan pejabat pemerintah akan condong tidak adil,” katanya.
Sementara itu, Jokowi telah menunjuk Nana Sudjana sebagai Pj Gubernur Jawa Tengah untuk menggantikan Ganjar.
Namun, survei dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang dirilis pada Agustus 2023 memberikan hasil yang berbeda dengan pandangan Hendri.
“Maka persaingan antara rakyat biasa dan pejabat pemerintah akan condong tidak adil,” lanjutnya.
Sementara itu, Jokowi telah menunjuk Nana Sudjana sebagai Pj Gubernur Jawa Tengah untuk menggantikan Ganjar.
Namun, survei dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang dirilis pada Agustus 2023 memberikan hasil yang berbeda dengan pandangan Hendri.
(Bie)