Jakarta, JurnalBabel.com – Anggota DPR RI Fraksi PKS dari daerah pemilihan Jakarta Timur, Anis Byarwati, menjadi narasumber pada acara Webinar Peningkatan Kapasitas Perempuan Dalam Rangka Kesetaraan Gender di Jakarta Timur yang diselenggarakan oleh Badan Kesbangpol Jakarta Timur pada Kamis (27/10/2022).
Narasumber lain yang hadir pada acara ini adalah Achmad Yani Rivai Yusuf, Kepala Suku Badan Kesbangpol Kota Administrasi Jakarta Timur, dan Dermawan, Asisten Deputi Politik dan Hukum Kementerian PPAP RI.
Dalam paparannya, Anis menjelaskan bahwa selama ini politik selalu identik dengan dunia laki-laki, dunia kotor, yang tidak pantas dimasuki oleh perempuan. Politik bagi perempuan identik dengan sesuatu yang aneh karena politik dikaitkan dengan kekuasaan, kesewenangan, pengerahan massa dan kompetisi-kompetisi yang tidak melekat dalam diri perempuan yang mengutamakan perdamaian dan harmoni.
Namun sesungguhnya menurut Anis, kekuasaan pada dasarnya netral. Ia bisa digunakan untuk kebaikan atau sebaliknya.
“Di dunia politik, kekuasaan yang digunakan dengan baik diwujudkan melalui kepatuhan, perubahan dan pembaharuan. Kenyataan membuktikan, dimana pun seorang warga negara baik laki-laki dan perempuan tidak mau berpolitik, secara sadar atau tidak sadar ia menyerahkan nasibnya kepada orang lain. Karena mereka yang aktif dalam politiklah yang nantinya akan membuat keputusan dan mengatur kehidupan warga negara yang tidak mau berpolitik itu,” papar Anis.
Ketua DPP PKS Bidang Ekonomi dan Keuangan ini juga menguraikan mengenai pentingnya perempuan terlibat dalam politik. Beberapa poin yang disampaikan oleh Anis diantaranya karena setengah jumlah penduduk Indonesia adalah perempuan. Kaum perempuan ini memiliki potensi yang besar dan kontribusi perempuan sangat dibutuhkan untuk membangun Indonesia. Partisipasi perempuan merupakan salah satu prasyarat dan pemenuhan prinsip dasar demokrasi.
Kehadiran perempuan di dunia politij juga untuk memenuhi prinsip keterwakilan substantif, yaitu sejauhmana kebijakan yang dihasilkan oleh wakil rakyat sungguh-sungguh memenuhi kepentingan konstituennya. Selain itu, kehadiran perempuan di dunia politik merupakan upaya untuk mendorong terciptanya keseimbangan dalam pelaksanaan peran-peran antara laki-laki dan perempuan.
Wakil ketua Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI ini juga menyampaikan bahwa kehadiran perempuan di dunia politik tidak lepas dari berbagai masalah. Masalah yang kerap dihadapi perempuan yang terjun di dunia politik diantaranya penunaian keseimbangan berbagai peran yang disandangnya, pandangan masyarakat yang negative terhadap dunia politik, kurangnya dukungan keluarga, kurangnya kepercayaan diri dan kurangnya dukungan finansial.
Anis pun berpesan agar perempuan yang telah dan berminat untuk terjun di dunia politik, dapat terus meningkatkan kualitas dirinya.
“Peningkatan kualitas diri dalam hal kepemimpinan, membangun kekuatan mental, meningkatkan keterampilan komunikasi, membiasakan Analisa dan cara berfikir kritis, dan meningkatkan berbagai keterampilan teknis lainnya,” tutup Anis.
(Bie)